Minggu, 30 Agustus 2015

Ringkasan Materi Manajemen Sumber Daya Manusia



Ringkasan Bahan Mata Kuliah MSDP (Manajemen Sumber Daya Pendidikan)
UNSUR-UNSUR DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA PENDIDIKAN
1.     Man (manusia), sering disebut sumber daya manusia (SDM) merupakan unsur pertama dan utama dalam kegiatan organisasi. Sumber daya manusia (SDM) atau human resources adalah penduduk yang siap, mau, dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasional. Dalam ilmu kependudukan, konsep ini dapat disejajarkan dengan konsep tenaga kerja (manpower) yang meliputi angkatan kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja. Sehubungan dengan masalah ini, Aliminsyah dan Panji (2004) menyebutkan bahwa manpower adalah :
a. Tenaga kerja yaitu karyawan-karyawan, baik majikan maupun pekerja, baik pemberi maupun penerima pekerjaan.
b. Tenaga kerja adalah angkatan kerja yang secara riil bekerja, setengah kerja, atau sedang mencari pekerjaan, yang menerima pekerjaan dengan mendapat gaji, upah atau laba sebagai imbalan.
c. Tenaga adalah setiap orang yang mempu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di lingkungan kerja, guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
  1. Methods (metode-metode) menurut Komariah dan Cepi Triatna (2005) bahwa “Metode dalam pendidikan lebih dikhususkan pada metode pembelajaran, yaitu: cara-cara, teknik-teknik dan strategi yang dikembangkan di sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan, hal ini diimplementasikan dalam bentuk kurikulum yang selalu berkembang dalam periode tertentu”.
  2. Materials (sarana dan prasarana)  menurut  Komariah dan Cepi Triatna (2005) adalah “Barang-barang (materials) yaitu bahan-bahan fisik yang dipergunakan untuk mendukung PBM di sekolah guna membentuk siswa seutuhnya”. Barang-barang tersebut berupa sarana dan prasarana, alat-alat pendidikan, dan media pendidikan. Sarana umumnyadisebut tanah (site), bangunan (building), dan perlengkapan (equipment).
  3. Money (biaya) menurut Fakry Gaffar (1987): “Biaya adalah nilai besarnya dana yang diperkirakan perlu disediakan proyek itu dalam kegiatan tertentu”. Manuel Zymelnen (1975) menyatakan bahwa “Manajemen pembiayaan pendidikan tidak hanya menyangkut analisis sumber-sumber saja, tetapi juga penggunaan biaya-biaya tersebut secara efektif dan efisien”. Semakin efektif dan efisien sistem pendidikan yang dilaksanakan, maka akan efisien pula biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, sehingga tujuan lebih maksimal dapat dicapai.
  4. Machines (mesin-mesin) menurut Aan Komariah dan Cepi Triatna (2005) adalah “Seperangkat alat yang mendukung terjadinya PBM, hal ini dapat berupa teknologi komputer, radio, televisi, mobil, atau media-media yang menggunakan teknologi. Alat-alat tersebut dipergunakan sekolah, baik sebagai sumber daya pendukung maupun objek pembelajaran”.
  5. Markets (pemasaran) dalam dunia pendidikan, market (pemasaran) ini sering dilupakan, masalah ini dianggap kurang penting.


LATAR BELAKANG PERLUNYA
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM BIDANG PENDIDIKAN
(Khusus Nanggroe Aceh Darussalam)

 
-       Undang-Ungang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, sehingga terjadi persaingan antar daerah.
-       Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di NAD.
-   Undang-undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Daerah Khusus Nanggroe Aceh Darussalam.
-     Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
-       Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
-       Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang SNP.
-       Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

MSDM Meliputi Beberapa Permasalahan antara lain :
a.      Faktor Ekonomis
  1. Semakin terbatasnya produksi, menuntut agar SDM dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
  2. Semakin disadari bahwa SDM yang paling berperan dalam mewujudkan tujuan organisasi, tujuan karyawan, dan tujuan masyarakat.
  3. Karyawan akan meningkatkan moral kerja, jika kepuasan diperolehnya dari pekerjaannya.
4. Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan SDM yang berkualitas diantara organisasi SDM semakin menuntut keamanan ekonomi untuk masa depan.
b.      Faktor Politis
  1. Hak asasi manusia semakin mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan lagi.
  2. Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat, sehingga mendapat perhatian besar terhadap SDM.
  3. Campur tangan pemerintah dalam mengatur tenaga kerja semakin besar.
  4. Adanya persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
  5. Emansipasi wanita yang menuntut kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan.
c.       Faktor Sosial
  1. Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan teknologi.
  2. Berkurangnya rasa kebanggaan terhadap hasil perkerjaan, akibat adanya spesialisasi pekerjaan yang mendetail.
  3. Semakin banyak pekerja wanita, karena kodratnya perlu mendapat pengaturan perundang-undangan.
  4. Kebutuhan manusia yang semakin beraneka ragam, baik material maupun non material yang harus dipenuhi oleh organisasi.
  5. Kesetaraan jender yang semakin marak dewasa ini.

PERENCANAAN PROSEDUR DAN RENCANA SDM
Perencana (Planner) adalah orang, baik individu maupun kelompok, yang memproses perencanaan (Planning)
SYARAT-SYARAT PERENCANAAN SDM
1.      Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
2.      Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
3.      Harus mempunyai pengetahuan luas tentang Job Analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
Manajemen Menurut beberapa ahli antara lain:
MC. Namara
Louis A. Allen
John F. Mee
G. R. Terry
Planing
Programing
Budgeting
System
Lading
Planning
Organizing
Controlling
Planing
Organizing
Motivating
Controlling
1.        Planning
2.        Organizing
3.        Actuating
4.        Controlling
Prof. Drs. Oey Liang Lee
Drs. P. Siagian
Harold Koontz Cyil O’Donel
Henry Fayol
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengkoordinasian
Pengontrolan
Planning
Organizing
Motivating
Controlling
Evaluation
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Controlling
1.        Planning
2.        Organizing
3.        Actuating
4.        Coordinating
5.        Controlling
John. D. Millet
Lyndall F. Urwick
Luther gullick
W.H Newman
Directing
Facilitating
Forcasting
Planing
Organizing
Comanding
Coordinating
Controlling
Planing
Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgeting
1.        Planing
2.        Organizing
3.        Assembling resoueces
4.        Directing
5.        Controlling

DASAR-DASAR MANAJEMEN
Dasar-Dasar Manajemen adalah sebagai berikut:
  1. Adanya kerja sama diantara kelompok orang dalam ikatan formal.
  2. Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai.
  3. Adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur.
  4. Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik.
  5. Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan.
  6. Adanya Human  Relation.


FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para penulis tidak sama, tergantung pada sudut pendekatan dan pandangan mereka. Untuk bahan perbandingan dikemukakan pembagian fungsi-fungsi manajemen pada tabel berikut
· Kurikulum Merupakan Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (Point 19)

·   Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang dasar Tahun 1945.

·  Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.

·          Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.

·         Landasan Pengembangan Kurikulum

·         Landasan Filosofis:
a. Harfiah: Filosofis adalah cinta
    akan kebijakan ( love of wisdom ).
    Orang belajar filsafat agar dapat
    berbuat secara bijak (berfikir
    sistematis, logis, dan mendalam).
b. Akademik: Das Sein dan Das Sollen.
Manajemen Kurikulum yaitu : Methods (Metode-metode) dalam bidang pendidikan lebih dikhususkan pada metode pembelajaran, yaitu: cara-cara, teknik-teknik, dan strategi yang dikembangkan dalam PBM yang diaplikasikan melalui kurikulum.
Metode Mengajar antara lain:
Metode ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Demontrasi, Eksperimen, pemberian Tugas, karyawisata, Sosiodrama
Landasan Psikologi Meliputi :
1. Psikologi Perkembangan
2. Psikologi Belajar

Landasan Sosial Budaya terdiri dari :
      1. Pendidikan dan masyarakat
      2. Perkembangan Masyarakat

Landasan IPTEK Meliputi :
      1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
      2. Perkembangan Teknologi

Struktur Kurikulum di sekolah :
a. Tujuan Nasional
b. Tujuan Institusional (Pend dasar, Pend Menengah, dan Pend Tinggi)
c. Tujuan Instruksional

KBK :  6 konsep KBK:
1.  Pengetahuan ( knowladge ), Kognitif.
2.  Pemahaman ( Understanding ) kognitif dan afektif.
3.  Kemampuan ( skill ).
4.  Nilai ( value ).
5.  Sikap ( aptitude ).
6.  Minat ( interest ).

KTSP  adalah :
Amanat Undang-Undang Nomor 20, Tahun 2003.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22, Tahun 2006 ttg Standar Isi utk Satuan Pend Dasar dan Menengah.
Peraturan Mendiknas Nomor 23, tahun 2006 tentang Standar Kompetensi.


1.      Standar Isi: merupakan materi dari tingkat kompetensi yg hrs dikuasai oleh peserta didik dalam jenjang dan jenis pendidikan.
2.      Kompetensi lulusan, kompetensi mata pelajaran, kerangka dasar, struktur kurikulum, beban belajar, KTSP, kalender pendidikan, dan silabus pembelajaran.




8 Standar BSNP

1.      Standar Isi: merupakan materi dari tingkat kompetensi yg hrs dikuasai oleh peserta         didik dalam jenjang dan jenis pendidikan.
2.      Kompetensi lulusan, kompetensi mata pelajaran, kerangka dasar, struktur kurikulum, beban belajar,KTSP, kalender pendidikan, dan silabus pembelajaran.
3.      Standar Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang berkaitan: Cognitif (Pengetahuan), Afectif (Ketrampilan), dan Psychomotoric (Sikap).
4.      Standar proses meliputi pelaksanaan   pembelajaran pada stuan pendidikan untuk  mencapai    kompetensi lulusan.
5.      Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
6.      Standar Sarana dan Prasarana.
7.      Standar Pengelolaan.
8.      Standar Pembiayaan.
9.      Standar Penilaian

Pengertian Materials
(Manajemen Sarana dan Prasarana)
            Bahan-bahan yang berbentuk fisik yang dipergunakan oleh guru disekolah untuk mendukung PBM dalam upaya membentuk peserta didik seutuhnya.
Kegiatan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
1.  Perencanaan Kebutuhan:
a.       Perencanaan kebutuhan karena berkembangnya kebutuhan sekolah.
b.      Untuk penggantian barang-barang yg rusak,dihapuskan atau hilang.
c.       Perencanaan utk persediaan.
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
a.       Pembelian.
b.      Buatan sendiri.
c.       Penerimaan hibah.
d.      Penyewaan.
e.       Pinjaman.
f.       Pendaurulangan.
3.      Penyimpanan Sarana dan Prasarana Pendidikan:
  1. Pengurusan.
  2. Penyelenggaraan.
c.       Pengaturan

4.      Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
  1. Pengurusan
  2. Penyelenggaraan
  3. Pengaturan
  4. Pencatatan,
Dalam Buku Inventaris Barang
a.       Kartu Inventaris Ruangan
b.      Kartu Inventaris Barang
c.       Buku Inventaris
5.   Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan:
a. Perawatan
b. Pencegahan Kerusakan
c. Penggantian Ringan
6.   Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan:
a. Tidak mempunyai nilai guna
b. Tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan
c. Biaya pemeliharaan terlalu mahal
7.   Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan:
a.   Menghindari penyimpangan,
      penggelapan, dan penyalahgunaan.
b. Mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana, Melalui kegiatan Pengamatan,  Pemeriksaan, dan Penilaian Terhadap Manajemen Sarana    dan Prasarana Pendidikan.


Peranan Guru Dalam Manajemen
Sarana dan Prasarana Pendidikan
1. Perencanaan Sarana dan Prasarana
2. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
4. Pengawasan Sarana dan Prasarana

STRUKTUR KATAGORI BIAYA

DALAM PROGRAM
  1. Biaya peningkatan produkivitas
      a. Biaya peningkatan efisiensi internal pendidikan
      b. Biaya peningkatan efektivitas eksternal pendidikan
      c. Biaya perbaikan iklim belajar mengajar
  1. Biaya utama peningkatan daya tampung
      a. Biaya pengembangan sumber daya pendidikan untuk peningkatan daya
              tampung.
      b. Biaya pengembangan jenis dan cara pendidikan yang lebih intensif.
  1. Katagori biaya utama pendayagunaan potensi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
      a. Biaya pendayagunaan dan pemantapan potensi penelitian.
      b. Biaya pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
      c. Biaya pembinaan kelembagaan dan manajemen penelitian.
  1. Katagori biaya utama peningkatan kepekaan sosial perguruan tinggi melalui pengabdian pada masyarakat
      a. Pendayagunaan potensi dan peningkatan efektifitas pengabdian pada masyarakat
      b. Peningkatan kemampuan kelembagaan dan manajemen pengabdian pada masyarakat
  1. Biaya pemantapan pembinaan mahasiswa
      a. Pembinaan kegiatan kemahasiswaan.
      b. Pembinaan kebutuhan dasar mahasiswa.
  1. Biaya utama kemampuan untuk berkembang
      a. Pengembangan sumber daya manusia.
      b. Pengembangan sarana dan prasarana.
  1. Biaya kerumahtanggaan
      a. Peningkatan sistem dan kemampuan pengelolaan lembaga pendidikan tinggi.
      b. Pembinaan prasarana, sarana, dan utilitas kampus.            

Machines
(Teknologi Pendidikan)
   Teknologi Pendidikan adalah seperangkat alat yg mendukung terjadinya PBM yang berupa teknologi, seperti: komputer, radio, televiisi, mobil, OHP, infokus, atau media-media yg menggunakan teknologi lainnya. Alat-alat tsb digunakan di sekolah, baik sbg sumber daya pendukung maupun sbg objek utk belajar dan penelitian.
UU No 20 Tahun 2003
Pasal ayat (1)
*      Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Penddk yang bermutu erat kaitannya dengan teknologi pendidikan sbg penunjang PBM.
*      Pembelajaran merupakan interaksi yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas dengan menggunakan sumber belajar.
Fungsi Media Pendidikan
1.      Fungsi Audiovisual Aids /Teaching Aids, Untuk memberikan pengalaman yang
 konkret kepada peserta didik
2.      Fungsi Komunikasi
Media (plural) berasal dr kata medium
(singular) yg artinya in between
(diantara) dual hal, yaitu: yang
 membuat media (guru) dan yg menerima
    media (peserta didik)
Tujuan Pendidikan
u Untuk berkembangnya potensi peseart didik agar menjadi manusia yang beriman dna bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Lima faktor dominan atau penentu kualitas jasa yaitu:
u 1. Keandalan (reliability) yaitu kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan, terpercaya dan akurat, konsisten dan kesesuaian pelayanan.
u 2. Daya tanggap (Responsiveness) yaitu kemauan dari karyawan dan pengusaha untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan/complaint yang diajukan konsumen.
u 3. Kepastian (Assurance) yaitu berupa kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen.
u 4. Empati (Emphaty) yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada Iangganan.
u 5. Berwujud (Tangible) yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan berbagai materi komunikasi.
Kepuasan Pelanggan Dambaan Pimpinan
u Sudah diketahui bahwa tujuan akhir Manajemen ialah memuaskan pelanggan. Tujuan pemasaran bukan mencari laba, tetapi memberi kepuasan. Dengan adanya kepuasan akan terjadi pembelian ulang. Berapa banyak frekuensi ulang pembelian dan berapa banyak jumlah pembelian pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan.
u Satisfaction adalah respons konsumen yang sudah terpenuhi keinginannya. Ada perkiraan terhadap features barang dan jasa yang telah memberikan tingkat kesenangan tertentu dan konsumen betul-betul merasa puas.
u Kepuasan atau Satisfaction is person’s feelings of pleasure or disappointment resulting from comparing a product’s perceived performance (or outcome) in relation to his or her
expectation (Kotler, 2000: 36)
Dalam definisi di atas sangat berperan real benefit yang diterima oleh konsumen dengan apa yang mereka bayangkan sebelumnya. Jadi satisfaction adalah fungsi dari perceived performance dan expectation.
S = Satisfaction
E = Expectation
P = Product Perceived Performance
S = f  (E . P)
CARA MENGUKUR KEPUASAN PELANGGAN.
            Ada beberapa cara mengukur kepuasan pelanggan (Kotler,2000 : 38)
1)      Complaint and suggestion system (Sistem keluhan dan saran). Banyak perusahaan yamg berhubungan dengan langganan membuka kotak saran dan menerima keluhan-keluhan yang dialami oleh pelanggan. Ada juga perusahaan yang memberi amplop yang telah ditulis alamat perusahaan untuk digunakan menyampaikan saran keluhan serta kritik setelah mereka sampai di tempat tujuan. Saran-saran tersebut dapat juga disampaikan melalui kartu komentar atau custumer hot line.
2)      Customer satisfaction surveys ( Survey kepuasan pelanggan). Tingkat keluhan yang disampaikan oleh konsumen tidak bisa disimpulkan secara umum untuk mengukur kepuasan konsumen pada umumnya. Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan melalui survey, melalui pos, telepon, atau wawancara pribadi. Atau ada perusahaan mengirimkan angket ke orang-orang tertentu.
3)      Ghost shopping (Pembeli bayangan)
Dalam hal ini perusahaan menyuruh orang-orang tertentu sebagai pembeli ke perusahaan lain atau ke perusahaannya sendiri. Pembeli-pembeli misteri ini melaporkan keunggulan dan kelemahan pelayan-pelayan yang melayaninya. Juga ia melaporkan segala sesuatu yang bermanfaat senagai bahan mengambil keputusan oleh manajemen.
4)      Lost Costumer Analysis (analisis pelanggan yang beralih)
Sebab-sebab ketidak puasan pelanggan :
1.      Tidak sesuai harapan dengan kenyataan yang dialami.
2.      Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan.
3.      Prilaku personil tidak/kurang menyenangkan.
4.      Suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak menunjang.

Gejala Konsumerisme
            Konsumerisme ialah suatu kegiatan protes dan pihak konsumen yang mempunyai posisi lemah menghadapi para produsen, mereka menuntut adanya perlindungan. Konsumen merasa dirugikan, karena pihak produsen ternyata menjual barang kurang terjamin, kurang bermutu, tidak sesuai dengan apa yang diiklankan dan tidak ada pilihan lain, kecuali membeli barang itu, maka akhirnya timbul gerakan protes. “Consumerism consist of all those activities that are undertaken to protect the rights of consumers” (Hughes dan Kapoor, 1985: 41). Dalam dunia pendidikan seringkali masalah mutu layanan belum dapat diperhatikan secara penuh karena alasan serba keterbatasan. PTN mempunyal posisi kuat dalam menarik calon mahasiswa, kemudian diikuti oleh PTS yang berstatus disamakan.
           


1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus