CHAPTER REPORT: MATA KULIAH LANDASAN PENDIDIKAN
SELF-REGULATED LEARNING AND COLLABORATION
BUKU CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING
By : Elaine B. Johnson
PEMBELAJARAN
MANDIRI DAN KOLABORASI
Bab ini menjelaskan tentang pentingnya kolaborasi
dan menawarkan panduan untuk Pembelajaran Mandiri. Bab ini juga memberikan
definisi tentang Pembelajaran Mandiri, menjelaskan tentang pengetahuan serta
keahliannya, menyajikan langka-langkah mandiri. Pembelajaran Mandiri memerlukan
peranan guru dalam proses pembelajaran yang dinamis. Salah satunya adalah
kecepatan. Kolaborasi merupakan bagian penting dari CTL, karena pembelajaran
itu mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Sistem CTL menyajikan jalan
yang terbaik untuk keunggulan akademik yang benar.
Sebuah
proses yang menghasilkan pengetahuan yang mendalam dan keterampilan bervariasi,
yang menentang langkah-langkah standar, proses pembelajaran ini dikenal sebagai
Self Regulated learning yaitu Pembelajaran
Mandiri yang mengajak siswa untuk menghubungkan pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari.
Kehidupan
sehari-hari siswa adalah konteks bahwa siswa itu bisa belajar dirumah, disekolah,
diantara teman sebaya, atau dengan masyarakat. Ini adalah situasi nyata siswa.
Belajar Mandiri membebaskan siswa untuk menemukan bagaimana mata pelajaran
akademik yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Berikut ini dijelaskan
tentang Pembelajaran Mandiri.
A.
Pengertian
Mandiri.
Definisi dari Pembelajaran Mandiri adalah proses belajar
mengajar yang melibatkan siswa dalam suatu tindakan yang mandiri, yang
terkadang melibatkan satu orang,biasanya adalah kelompok.Pembelajaran mandiri
ini dirancang untuk menghubungkan pengetahuan akademik dan konteks kehidupan
sehari-hari siswa dengan cara mencapai tujuan yang berarti. Tujuan ini dapat
menghasilkan yang berwujud dan tidak berwujud. Pembelajaran mandiri memerlukan peran guru dalam proses
pembelajaran yang dinamis, salah satunya adalah kecepatan. Kolaborasi merupakan
bagian penting dari sistem CTL, karena kolaborasi itu mempunyai peran penting
dalam pembelajaran sistem CTL, yang menyajikan jalan yang terbaik untuk
keunggulan akademik yang benar.
Pendekatan
konstektual merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia
nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran
diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam
bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami,bukan transfer pengetahuan dari
guru ke siswa. Strategi lebih penting dari hasil belajar. Hasil pembelajaran
diharapkan lebih bermakna bagi anak untuk memecahkan persoalan, berfikir
kritis, dan melaksanakan observasi serta menarik kesimpulan dalam kehidupan
jangka panjang. Anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan
alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak
“ mengalami” bukan “mengetahui “nya. Dengan konsep itu,
hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
B.
Pengetahuan
Dan Keterampilan Penting Untuk Belajar Mandiri
Pembelajaran
konstektual menempatkan siswa didalam konteks berrmakna yang menghubungkan
pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari dan sekaligus
memperhatikan faktor kebutuhan individual siswa dan peranan guru.
Proses Belajar Mandiri dapat diperiksa melalui 2 tahap perspektif antara lain :
1. Pembelajaran
Mandiri yang mengharuskan siswa memiliki
beberapa pengetahuan khusus serta memiliki keahlian-keahlian.
2. Pembelajaran
Mandiri mengharuskan siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam urutan
yang pasti dan ini menjadi salah satu keberhasilan yang logis.
Langkah-langkah
kemampuan dalam membekali siswa untuk mengambil, memproses, dan memeriksa bagian-bagian
berikut iniadalah :
1. Mengambil tindakan
2. Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
3. Membuat
pilihan
4. Mengembangkan
diri
5. Berkolaborasi
Strategi untuk kerjasama dalam sebuah
tim menghimpun dan mengikuti aturan kinerja tim kelas, serta memilih tanggung
jawab yang akan dihadapi oleh anggota kelompoknya, hal ini dapat dilakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Tetap
fokus pada tugas tim
b. Bekerjasama
dengan tim lain
c. Mencapai
keputusan tim untuk setiap masalah
d. Pastikan
setiap orang memahami solusi sebelum pindah
e. Mendengarkan
dengan seksama orang lain dan mencoba untuk membangun ide-ide
f. Berbagi
pemimpin dalam sebuah tim
g. Memastikan
bahwa setiap orang berpartisifasi dan tidak ada yang mendominasi
h. Bergiliran
merekam hasil-hasil tim.
C. Proses Pembelajaran Mandiri
Pembelajaran Mandiri adalah sebuah proses, dengan proses setiap prosedur
akan mencapai suatu tujuan. Proses Pembelajaran Mandiri adalah metode yang
melibatkan siswa dalam aktifitas,yang melibatkan sejumlah langkah dan
menghasilkan hasil yang berwujud dan tidak berwujud yang signifikan.
Menurut W.Edwars
Deming yang dikutip oleh Elain
B.Jhonson (1995) “proses untuk
menetapkan suatu tujuan,menyusun rencana untuk mengajar,menilai efektifitas di
setiap langkah dan membuat upaya untuk penyesuaian bila diperlukan, dalam pembelajaran
mandiri apakah mereka bekerja dalam kelompok kecil atau individu harus
mengambil langkah-langkah yang sama”.
Adapun langkah-langkah yang sama antara lain yaitu :
1. Pembelajaran
Mandiri memilih tujuan.
Siswa
memilih atau berpartisifasi untuk melakukan pekerjaan untuk menuju hasil yang signifikan.
2. Pembelajaran
mandiri membuat rencana.
Pembelajaran
mandiri membuat rencana,tergantung pada tujuan,apakah tujuan itu melibatkan
pemecahan masalah, mengeksplorasikan
masalah,maka akan memerlukan tindakan mengajukan pertanyaan, membuat
pilihan,menganalisis informasi dan berpikir kritis dan kreatif.
3. Pembelajaran
Mandiri mengikuti rencana dan terus menilai kemajuan mereka.
Dari
awal, para siswa tidak menyadari,mereka bukan hanya memiliki tujuan,tetapi juga
dari kemampuaan akademik,mereka harus mengembangkan keterampilan yang mereka
dapatkan dari pembelajaran mandiri,sehingga kita bisa menilai seberapa besar
kemajuan mereka dan penyesuaian diri mereka dari kesalahan,sehingga
membuat suatu perubahan yang diperlukan.
4. Pembelajaran
Mandiri menghasilkan nilai akhir.
Siswa
menghasilkan hasil yang berwujud dan tidak berwujud yang memegang makna
bagi mereka. Ada beberapa cara untuk menampilkan hasil tugas belajar mandiri
yaitu :
a. Portofolio
b. Memberikan
presentasi dengan menggunakan grafik
c. Mengomentari
sesuatu yang telah mereka ciptakan
5. Pembelajaran
mandiri menunjukan kemampuan Autentik
Siswa
mengungkapkan kemampuan belajar terutama dengan cara otentik, tugas mandiri
yang menggunakan standar, mencetak panduan untuk menilai portofolio,
jurnal,presentasi dan penampilan siswa,dan para guru mengukur tingkat prestasi
akademik siswa tersebut.
D. Pembelajaran
Mandiri Dan Tanggung Jawab Guru.
Sistem Pembelajaran Kontektual adalah komponen
belajar mandiri. Komponen ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan-keterampilan mereka yang tidak pernah bisa berkembang.Guru CTL
adalah mentor yang baik dan ahli. Guru adalah seorang ahli yang bertanggung jawab terhadap siswa
yang berpendidikan. Guru CTL memiliki dua karakteristik yang luar biasa, yang
mereka tau adalah materi yang diajarkan, yang pertama tujuannya adalah untuk
mengharapkan siswa untuk bisa menguasai apa yang telah diajarkan.
Dengan pendekatan Konstektual (CTL) proses
pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer
pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari
pada hasil. Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status
apamereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang nereka pelajari
berguna bagi siswa itu sendiri. Dan upaya itu, mereka perlukan sebagai
bimbingannya.
KESIMPULAN
Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual merupakan
suatu pengajaran dan pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan isi atau
materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini memotivasi
siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang diperoleh dikelas dengan
penerapannya, dalam kehidupan siswa sebagai anggota kelas,sebagai masyarakat
dan nantinya sebagai tenaga kerja.
Pada hakikatnya pendekatan Pembelajaran Mandiri
merupakan respon terhadap pendekatan yang pernah popular yaitu Behaviour yang menekankan konsep respon
stimulus dengan pelatihan yang bersifat Drill.Untuk
dapat belajar secara wajar seperti kehidupan nyata dengan situasi yang sangat
beragam diperlukan “Critical Thinking”dan
pembelajaran yang bermakna.
Landasan filosofi CTL adalah kontruktivisme, yaitu
filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghapal.
Siswa harus mengkontruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Melalui
strategi CTL, siswa diharapkan belajar
melalui “ mengalami” bukan” menghapal”.
z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar