Rabu, 20 Januari 2016

Soal Metodelogi Pendidikan



METODELOGI PENELITIAN PENDID

SOAL :
1.      Menurut Fungsinya ada tiga macam penelitian: basic. Aplied dan evaluation research.
a.  Dalam ilmu dan profesi manajemen pendidikan, bidang-bidang yang bisa diteliti dengan masing-masing macam penelitian tersebut dan keterkaitannya dengan macam-macam penelitian.
b.   Dua masalah esensial/mendasar dalam bidang yang bisa diteliti dengan masing-masing macam penelitian berkenaan dengan bidang ilmu dan profesi manajemen pendidikan.
JAWAB :
1.                                 Sebelum kita menjawab soal pada item a dan b, perlu kita mengkaji kembali apa yang dimaksud dengan basic research, aplied research dan evaluation research.
-   Basic Research adalah penelitian dasar atau penelitian murni yang bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan langsung secara praktis. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengetahuan (ilmu, teknologi dan seni)  baru yang sebelumnya belum pernah diketahui,  pada umumnya dilakukan pada labooratorium yang terkontrol dengan ketat dan dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai peneliti. Variabel penelitian ini sangat lengkap, kecanggihan analisis disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat ilmiah. Penelitian dilakukan dengan cara yang betul (validitas internal) dan hasilnya berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
-  Aplied Research adalah penelitian terapan, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam masalah-masalah praktis untuk menemukan pemecahan masalahnya. Penelitian ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis dan desertasi. Variabel penelitian lebih bersifat internal dan kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenis penelitian.
Jadi penelitian murni (dasar) berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu, setelah ilmu itu digunakan untuk memecahkan masalah maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.
-    Evaluation Research adalah penelitian yang dilakukan untuk melakukan penilaian atau evaluasi terhadap suatu teori atau kegiatan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana kegiatan tersebut telah dilaksanakan dan mencapai saran atau tujuan yang telah ditetapkan. Biasanya penelitian ini menguji efektifitas suatu teori yang diterapkan.
Setelah mengetahui pengertian dari ketiga macam penelitian, maka :
a.       Bidang-bidang yang dapat diteliti :
1. Basic Researcah dapat meneliti berbagai bidang, dalam pendidikan misalnya penampilan mengajar guru dengan menemukan teoti baru dalam mengajar seperti pembelajaran konseptual dan e-learning. Teori dalam bidang manajemen perencanaan seperti metode mean-ways and analysis (analisis mengenai alat,cara, tujuan yang ditemukan oleh Augus W Smith (1982).
2.      Aplied Research bidang yang diteliti berkaitan dengan implementasi suatu konsep, misalnya implementasi MBS, Implementasi KBK pada lembaga pendidikan
3.   Evaluation Research, bidang yang diteliti adalah evaluasi dari suatu kegiatan, misalnya evaluasi program pengajaran, evaluasi manajemen startejik dll.

b.      Dua masalah pada masing-masing bidang yaitu :
1.      Basic Research :
1.1     Bidang Pengorganisasian, dapat diteliti teori-teori yang tepat dalam kegiatan pengorganisasian, misalnya teori sistem organisasi dan prilaku organisasi. Dari penelitian ini diharapkan lahir teori-teori baru yang relevan dengan kondisi saat ini dan dapat dijadikan sumber rujukan bagi penelitian selanjutnya. Ciri khas dari penelitian ini adalah dia tidak ditujukan pada penggunaan secara praktis, namun dapat dilakukan pengembangan.
1.2 Bidang Kepemimpinan, dapat dilakukan penelitian tentang teori-teori kepemimpinan, terutama dalam bidang kepemimpinan pendidikan. Hasil teori akan menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain dalam menelaah teori-teori kepemimpinan.
2.      Aplied Research, bidang-bidang yang dapat diteliti adalah :
2.1. Bidang Kurikulum, misalnya pembuktian terhadap pelaksanaan (Implementasi) KBK, KTSP, Pembuktian terhadap teori Manajemen SDM,  dll.
2.2. Bidang Teknologi Pendidikan, misalnya pembuktian terhadap efektifitas Penggunaan Teknologi Tele conference dalam Pembelajaran.

SOAL NO.2 :
Ciri-ciri dan prinsip- prinsip utama dari penelitian eksperimental murni, penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif, maupun eksperimental semu dan pra eksperimental.
Ja.  Penelitian eksperimental murni adalah penelitian eksperimental yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Ciri-ciri ksususnya adalah .
1. Variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimen diatur secara tertib dan  ketat baik dengan kontrol maupun dengan kelompok manipulasi.
2.   Menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok yang yang dikenai perlakuan.
3.    Memusatkan usaha pada pengontrolan varian untuk memaksimalkan varian variabel yang berkaitan dengan hipotesis, meminimalkan varian variabel pengganggu atau  yang tidak diinginkan dan meminimalkan varian variabel kekeliruan.
4.  Rancangan ini  menuntut interval validity yang merupakan tujuan metode eksperiment. Untuk memastikan manipulasi eksperimen pada penelitian ini benar-benar menimbulkan perbedaan serta seberapa refresentatifkah penemuan-penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasilnya dapat disimpulkan.
5.   Kemajuan dalam metodologi penelitian, misalnay rancangan faktorial dan analisis varian telah memungkinkan peneliti untuk memanipulasi atau membiarkan bervariasi lebih dari satu variabel dan sekaligus menggunakan lebih dari satu kelompok eksperimen. Hal ini memungkinkan untuk secara serempak menentukan
-          Efek variabel bebas utama
-          Variasi yang berkaitan dengan variabel yang digunakan membuat klasifikasi
-       Interaksi antara kombinasi variabel bebas dan variabel yang digunakan untuk membuat klasifikasi tertentu.
6.      Penelitian ini lazimnya dilakukan dalam laboratorium .
Jelaslah bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang dilakukan dan sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun untuk kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu.

b.      Perbedaannya dengan penelitian korelasional, kausal komparatif, eksperimental semu dan pra eksperimental adalah :
1.   Penelitian korelasional mencari sejauhmana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain, menunjukkan tinggi rendahnya hubungan, variabel-variabel bebas kurang tertib dan kurang ketat dan sering menggunakan data yang tanpa pilih-pilih. Tidak dilakukan manipulasi pada satu kelompok dan tidak dilakukan pengontrolan pada kelompok bebas.
2.      Penelitian kausal komparatif bertujuan menyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab akibat beradsarkan akibat yang didapati, mencari kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Penelitian ini bersifat ekspos fakta artinya dikumpulkan setelah semua kejadian yang diperoleh berlangsung atau lewat. Penelitian mengambil satu atau lebih akibat dan menguji data dengan menelusuri kembali kemasa lampau untuk mencari sebab akibat, saling hubungan dan maknanya. Perbedaannya dengan eksperimental murni adalah tidak adanya kontrol terhadap variasbel bebas, faktor penyebab bukan faktor tunggal melainkan pada kondisi tertentu, dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara kontrol, adanya hubungan antara dua variabel sukar untuk menentukan mana variabel sebab dan mana variabel akibat.
3.   Penelitian eksperimental semu bertujuan memperoleh informasi yang berupa perkiraan dari informasi yang dapat diperoleh jika dilakukan pada  penelitian eksperimental murni, karena ketidak mungkinan melakukan kontrol atau manipulasi terhadap semua variabel yang relevan kecuali terhadap beberapa variabel saja dan ini yang membuat perbedaan penelitian ini dengan eksperimental murni. Ini terjadi pada penelitian sosial mengenai kadaan praktis yang  sulit dilakukan manipulasi dan kontrol.
4.      Penelitian pra eksperimental, desain penelitian ini belum merupakan eksperimen yang sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel independen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilh secara random.

SOAL NO. 3
      Sampling dan Instumentation merupakan hal yang cukup penting dalam penelitian.                                                               
a.       Bagaimana seharusnya keduanya dilakukan agar diperoleh hasil yang mendekati kenyataan ?
b.  Kapan atau dalam penelitian yang bagaimana probability dan non probability sample digunakan ?

JAWAB :
a.       1. Sampling harus benar-benar representatif (mewakili populasi). Surisno Hadi dalam Chalid Narbuko dan Abu Ahmadi (2000) menyatakan bhawa “ Sampel yang baik seharusnya dapat mewakili populasi artinya menggambarkan keadaan populasi atau mencerminkan populasi secara maksimal “. Jika sampel tidak refresentatif maka tidak dapat memberi informasi yang benar yang dapat mewakili populasi.  Dalam pengampilan sampel diusahakan jumlahnya mendekati populasi karena semakin besar jumlah sampel maka semakin kecil tingkat kekeliruan kesimpulan yang berlaku secara umum. Jumlah sampel diusakan tidak kurang dari 30 jika sampel dibagi dalam katagori, bila dalam penelitian menggunakan analisis multivariasi (korelasi atau regresi ganda), jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel. Petunjuk-petunjuk dalam pengambilan sampel menurut Khalid Narbuko (2000 : 100), menyatakan bahwa sampel harus “ (1). dapat digeneralisasikan, (2). Memilki batas-batas yang tegas, (3). Memberi informasi dari populasi,(4). Jumlah yang memadai, (5). Memperhatikan teknik sampling.”  Instrumen digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan harus sesuai dengan jumlah variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2008 : 113) bahwa “instrumen harus mengikuti jumlah variabel “. Untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat setiap instrumen harus memilki skala sehingga dapat dijadikan alat ukur yang baik. Berbagai instrumen yang baku telah ada dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya namun pada kondisi tertentu terlebih pada penelitian sosial harus dibuat instrumen sendiri yang sesuai dengan tempat dan waktu. Seorang peneliti harus mampu menyusun instrumen untuk penelitiannya. Tentang cara penyusunan instrumen, Sugiyono (2008:149), mengemukakan “ titik tolak dari penyusunan instrumen adalah menentukan variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti, dari variabel-variabel tersebut diberikan defenisinya, selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan “. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen”.


2.    Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus memilki alat pengukur. Alat ukur dalam penelitian disebut instrumen penelitian.  
Instrumen digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan harus sesuai dengan jumlah variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2008 : 113) bahwa “instrumen harus mengikuti jumlah variabel “. Untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat setiap instrumen harus memilki skala sehingga dapat dijadikan alat ukur yang baik. Berbagai instrumen yang baku telah ada dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya namun pada kondisi tertentu terlebih pada penelitian sosial harus dibuat instrumen sendiri yang sesuai dengan tempat dan waktu. Seorang peneliti harus mampu menyusun instrumen untuk penelitiannya. Tentang cara penyusunan instrumen, Sugiyono (2008:149), mengemukakan “ titik tolak dari penyusunan instrumen adalah menentukan variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti, dari variabel-variabel tersebut diberikan defenisinya, selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan “. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen”.
Untuk bisa menetapkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka diperlukan wawasan yang dan mendalam tentang variabel yang diteliti dan teori-teori yang mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun instrumen harus secermat mungkin agar diperoleh indikator yang valid. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan tetap menghasilkan data yang sama. Selain itu agar data yang dihasilkan benar-benar valid dan reliabel, peneliti harus benar-benar mampu mengendalikan objek yang diteliti, selain itu setiap instrumen harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar benar-benar dapat digunakan.
Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu yang berbentuk tes dan non tes. Instrumen yang baik (tes dan non tes), menurut Sugiyono (2008:174) “. Instrumen yang valid harus memilki validitas internal dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal bila kriteria dalam instrumen secara rasional telah mencerminkan apa yang telah diukur. Instrumen yang mempunayi validitas eksternal bila kriteria didalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris”.

b.      Probability dan Non Probability Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1.      Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini digunakan bila sampel yang dipilih dapat mewakili populasi (setiap anggota populasi dapat memberi informasi data yang sama dan dapat dijadikan sampel) dan pengambilan sampel dilakukan secara acak,  teknik ini meliputi :
1.1   Simple Randon Sampling, dilakukan dengan cara pengambilan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi . Teknik ini digunakan karena anggota populasi dianggap homogen.
1.2   Proportionate Startified Random Sampling, pengambilan sampel dilakukan dengan memperhatikan strata, teknik ini digunakan karena populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
1.3   Disproportionate Stratified Random Sampling, teknik ini digunakan bila populasi berstrata tapi kurang proporsional (tidak merata peneyebaran tingkatannya).
1.4   Cluster sampling, pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan dan dianggap dapat mewakili populasi. Teknik ini digunakan jika jumlah populasi sangat besar.
2.      Non probability sampling
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (terbatas, hanya pada orang yang terlibat pada objek kajian). Teknik ini digunakan bila semua anggota populasi tidak dapat dijadikan sampel yang dianggap benar-benar dapat memberi informasi yang valid, artinya hanya sampel-sampel tertentu saja yang dapat memberikan informasi yang diinginkan dan bila jumlah populasi sangat terbatas, sehingga semua diambil untuk sampel. Jadi teknik ini digunakan dengan alasan sampel yang diambil dengan cara dipilh benar-benar dijadikan sebagai sumber informasi. Teknik ini meliputi :
2.1   Sampling sistematis, teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi penomoran. Pengambilan sampel ditentukan apakah menurut nomor ganjil/genap atau kelipatannya.
2.2   Sampling kuota, menentukan jumlah sampel dari populasi yang memilki ciri-ciri tertentu sampai mencapai jumlah (kuota) yang diinginkan.
2.3   Sampling insidential, teknik pengambilan sampel secara kebetulan, bila peneliti bertemu siapa saja yang dianggap dapat memberi informasi maka akan dijadikan sampel.
2.4   Sampling purposive, teknik penentuan sampel karena pertimbangan tertentu yang dapat mewakili populasi.
2.5   Sampling jenuh, teknik pengambilan sampel jika semua populasi juga jijadikan sampel, karena jumlah populasi relatif kecil kurang dari 30 orang.
2.6   Snowball sampling, teknik pengambilan sampel yang mula-mula kecil lalu membesar karena data yang diberikan dirasa belum lengkap.

SOAL NO. 4
Penelitian Kualitatif
a.              Jelaskan perbedaan-perbedaan mendasar antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
b.      Susunlah langkah-langkah penelitian kualitatif secara sistematis dan rinci. Tegaskan tujuan dan alasan dari setiap kegiatan yang dilakukan.
c.           Jelaskan prinsip-prinsip mana yang mendasari langkah-langkah dan kegiatan tersebut.
JAWAB :
a.      Perbedaan yang mendasar antara penelitian kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal yaitu : aksioma, proses penelitian dan karakteristik penelitian. Untuk itu terlebih dahulu kita lihat defenisi penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2008:14-15) yang menyatakan bahwa :
-   Penelitain kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
-  Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi. Berikut perbedaan dari segi aksioma :
1.      Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar, meliputi realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkianan generalisasi dan peranan nilai.
 Perbedaan aksioma penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Aksioma Dasar
Metode kuantitatif
Metode kualitatif
Sifat Realitas
Dapat diklasifikasikan, kongkrit, teramati,terukur
Ganda, holistik,dianmis, hasil konstruksi dan pemehaman
Hubungan peneliti denagn yang diteliti
Independen supaya terbangun objektifitas
Interaktif dengan sumber data supaya memperoleh makna
Hubungan variabel
Sebab – akibat (kausal)
X-------------  Y
Timbal balik, interaktif
X  ________ Y
        Z
Kemungkinan generalisasi
Cenderung membuat generalisasi
Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)
Peranana nilai
Cenderung bebas nilai
Terikat nilai

2.      Perbedaan Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif                                               (Menurut Fraenkel dan Wallen 1993)
PENELITIAN KUANTITATIF
PENELITIAN KUALITATIF
1.      Menekankan hipotesis jadi yang dirumuskan sebelumnya

2.      Menekankan definisi operasional yang dirumuskan sebelumnya
3.      Data di ubah menjadi skor numerik
4.      Menekankan pengukuran dan penyempurnaan keajegan skor yang diperoleh dari instrumen
5.      Pengukuran validitas melalui rangkaian perhitungan statistik
6.      Menekankan teknik acak untuk mendapatkan sampel refresentatif
7.      Menekankan prosudur penelitian yang baku
8.      Menekankan desain untuk pengontrolan variabel ekstranus
9.      Menekankan desain pengontrolan khusus  untuk menjaga bias dalam prosedur penelitian
10.  Menekankan rangkuman statistik dalam hasil penelitian
11.  Menekankan penguraian fenomena kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
12.  Menekankan manipulasi aspek, situasi, kondisi dalam menkaji fenomena yang kompleks.
1.      Menekankan hipotesis yang berkembang dalam pelaksanaan penelitian
2.      Menekankan definisi konteks atau perkembangan penelitian
3.      Menekankan deskrifsi naratif
4.      Menekankan pada asumsi bahwa keajegan inferensi cukup kuat

5.      Pengukuran validitas melalui cek silang dari sumber informasi
6.      Menekankan informan ekspert untuk mendapatkan sampel purposif
7.      Menekankan prosudur penelitian deskriptif naratif
8.      Menekankan analisis logis dalam pengontrolan variabel ekstranus
9.      Menekankan kejujuran peneliti dalam pengontrolan prosedur bias

10.  Menekankan rangkuman naratif dalam hasil penelitian
11.  Menekankan deskripsi holistik dari fenomena-fenomena yang kompleks

12.  Menekankan sifat alamiah dari fenomena-fenomena yang terjadi


3.      Karakteristik penelitian kuantitatif dan kualitatif :
-  Penelitian kuantitatif menguji teori, sedangkan penelitian kualitatif mengembangkan teori
-    Penelitain kuantitatif lama dalam menyusun metodelogi, sedangkan penelitian kualitatif lama dalam mengumpulkan data.
-  Dalam penelitian kualitatif, manusi merupakan alat/instrumen sedangkan dalam penelitian kuantitatif, instrumen telah ditetapkan secara baku
-     Intensitas kedekatan peneliti dengan objek penelitian dalam penelitian kualitatif sangat dekat, sedangkan penelitian kuantitatif tidak
-  Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil, pada penelitian kuantitatif terjadi sebaliknya.

b.      Langkah-langkah penelitian kualitatif
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
            Adapun langkah-langkah penelitian kualitatif adalah :
1.      Menemukan,  mengidentikasi dan merumuskan masalah
Dalam tahap ini peneliti melihat adanya masalah/mendefenisikan masalah berdsarkan fakta atau hasil-hasil observasi terdahulu, kemudian membuat identifikasi dan merumuskan masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan berdasarkan fokus penelitian. Tahap pertama ini sangat penting karena perumusan masalah akan menjadi dasar bagi penulis dalam langkah selanjutnya.
2.      Melakukan Studi Literatur
Dalam kegiatan ini, peneliti harus memilki penguasaan teori yang kuat sehingga mampu melakukan analisa variabel penelitian dan rumusan masalah dengan benar, juga memberi informasi kepada peneliti tentang hasil penelitian yang sama yang telah dilakukan oleh orang lain, yang dapat dijadikan rujukan selain itu menjadi pembanding terhadap hasil penelitian.. Studi letratur hendaknya dicari melalui jurnal-jurnal ilmiah yang memuat hasil penelitian yang terus berkembang.
3.      Membuat rumusan pertanyaan penelitian
Dalam kegiatan ini dirumuskan sejumlah pertanyaan penelitian mengenai hubungan antar variabel. Beberapa penelitian tidak merumuskan hipotesis melainkan menghasilkan hipotesis sebagai kesimpulan hasil penelitian. Pertanyaan penelitian ini menjadi acuan bagi penulis untuk mencari jawabannya melalui kegiatan penelitian.
4.      Membuat rumusan tujuan dan manfaat penelitian
Dalam kegiatan ini, peneliti merumuskan apa yang hendak dicapai dari kegiatan penelitian serta sebagai dasar dalam mencari dan mengumpulkan data dilapangan sehingga dapat diketahui apakah tujuan penelitian ini telah terjawab.
5.      Buat defenisi operasional
Dalam kegiatan ini peneliti membuat konsep, construct, variabel atau istilah dalam penelitian ini didefenisikan. Defenisi akan memungkinkan peneliti mempunyai pengertian sama atas sasaran-sasaran penelitian. Defenisis operasional sekaligus menggambarkan dengan jelas dan fokus variabel-variabel mana saja yang menjadi objek kajian dalam penelitian sehingga penelitian lebih terarah..
6.      Merancang alat penelitian atau metodelogi penelitian
Dalam kegiatan ini dikemukakan metode yang digunakan, peran peneliti sebagai instrumen penelitian, alasan atau patokan pemilihan informan dan bagaimana proses pemilihannya serta jadwal waktu penelitian dan instrumen yang digunakan. Kegiatan ini menjadi pedoman bagi peneliti untuk turun kelapangan melakukan penelitian.
7.      Menetapkan data dan sumber data
Dalam langkah ini ditetapkan data apa yang hendak dikumpulkan dan siapa yang menjadi sumber data, kegunaanya agar penelitian benar-benar memperoleh informasi yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan dari penelitian.
8.      Menetapkan prosedur pengumpulan data
Ditetapkan langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data sehingga kegiatan penelitian pada tahap ini menjadi terarah .
9.      Analisis data
Dalam tahap ini peneliti menganalisa data yang diperoleh, diinterpretasi dan dilakukan pembahasan dengan mengadu hasil penelitian dengan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan. Tahap kegiatan ini menjadi acuan penulis dalam menetapkan hasil penelitian.
10.  Menarik kesimpulan
Kesimpulan ditarik berdasarkan hasil temuan. Kesimpulan berupa informasi spesifik yang dapat membantu pengambilan keputusan. Ini menjadi rekomendasi terhadap pengambilan keputusan.
11.  Penulisan laporan penelitian
Laporan hasil penelitian ditulis mengikuti desain penelitian kualitatif. Laporan akan berguna bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan.
Pendapat lain dari Endang Sedyaningsih (2006), mengenai langkah-langkah penelitian kualitatif adalah :
1.      Menetukan permasalahan
2.      Melakukan studi literatur
3.      Menetapkan lokasi penelitian
4.      Studi pendahuluan
5.      Penetapan metode pengumpulan data
6.      Penetapan metode analisa data
7.      Pelaporan hasil dalam bentuk narasi . dalam menyusun laporan penelitian umumnya akan memuat kelengkapan-kelengkapan sebagai berikut :
a.      Halaman judul
Judul lapaoran hendaknya jelas, ringkas, dan mencerminkan isi laporan.
b.    Kata Pengantar
Biasanya kata pengantar ini meliputi setengah samapi satu halaman, dan berisi uraian ringkas tentang masalah, tujuan, lembaga yang mensponsori penelitian itu dan sebagainya. Kata Pengantar ini dapat ditulis oleh yang melaksanakan penelitian atau oleh kepala dari organisasi penelitian.
c.       Daftar Isi
Tujuan dari daftar isi adalah untuk memungkinkan para pembaca mengidentifikasi bagian-bagian dari laporan dan melihat hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Daftar isi juga memberi petunjuk tentang judul masing-masing bab, judul subbab beserta nomor halamannya.
d.      Pendahuluan
Pendahuluan ini akan mengantar secara ringkas kepada para pembaca tentang masalah penelitian, ruang lingkup penelitian, kegunaan penelitian secara teoritis dan praktis, dan usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, juga kadang-kadang menceritakan secara ringkas organisasi isi laporan.
e.     Identifikasi, pemilihan dan formulasi masalah
Pertama-pertama akan dijelaskan kepada para pembaca, bagaimana dan mengapa peneliti mengidentifikasi bidang penelitian yang ditangani dalam studi itu..Apakah penelitian itu merupakan pemecahan masalah yang dipesan oleh sponsor ? Apakah penelitian itu  berhubungan dengan pemecahan masalah praktis ? Apakah dalam penelitian itu akan di uji hipotesis yang pernah dikemukakan oleh pihak lain ? Apakah penelitian itu nantinya akan menghasilkan hal-hal baru dalam teori ?Apakah penelitian itu merupakan pengulangan studi terdahulu dengan modifikasi tertentu ? Apakah penelitian itu berhubungan dengan pengembangan teknik riset dan analisis yang baru ? Jawaban-jawabannya dan pertanyaan-pertanyaan lain yang akan memberi informasi dan latar belakang yang akan membantu para pembaca mengetahui tujua-tujuan penelitian itu. Selanjutnya perlu dikemukakan pertimbangan-pertimbangan mengapa dipilih  bidang masalah tertentu. Penelitian itu mempunyai kegunaan teoritis dan praktis.
f.     Rancangan penelitian dan pengumpulan data
Semua hal yang relefan dengan rancangan penelitian hendanya dikemukakan dalam bagian ini seperti rencana penarikan sampel jumlah responden, prosedur pengumpulan data, defenisi operasional dari variabel-variabel instrumen pengumpulan data, prestesting daftar pertanyaan, pilot studi, sumber-sumber data tambahan dan sebaginya.
g.    Pengolahan dan analisis data
Bagaimana data di proses, di idit, di uji, dan di analisis. Prosudur statistik apa yang digunakan, berapa jumlah responden dan non responden. Bagaimana mengatasi masalah data yang tidak terkumpul apakah ada kemungkinan ketidaksesuaian data.
h.    Penemuan-penemuan
Apa yang telah kita pelajari, bagaimana perumusan-perumusan penelitian yang dihubungkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah dianjurkan di muka. Pekerja penelitian harus menafsirkan penemuan-penemuannya secara cukup lengkap dan berusaha menurunkan generalisasi darinya.
i.        Kesimpulan
Fungsi utama dari kesimpulan adalah guna membantu para pembaca mengetahui hasil penelitian secara cepat. Apabila pembaca kemudian merasa berminat mereka dapat mempelajari lebih jauh dengan cara membaca keseluruhan laporan. Kesimpulan pada umumnya dibuat secara berurutan sesuai dengan penemuan-penemuan penelitian.
j.        Lampiran
Lampiran pada umumnya berisi teknik-teknik perhitungan yang akan banyak memakan tempat apabila ditempatkan dibagian teks atau akan menggangu urutan laporan penelitian. Bagian ini dapat diabaikan oleh pembaca yang memang tidak tertarik untuk membacanya tanpa kehilangan arah pada waktu membaca laporannya itu sendiri. Hal-hal lain yang dimasukkan dalam lampiran adalah perincian teknik tentang rancangan penarikan sampel, pengumpulan data, prosudur pengumpulan, daftar pertanyaan dan skedul wawancara, terjemahan dari skedul wawancara yang di tulis dalam bahasa derah.
k.      Daftar Kepustakaan
Semua bahan baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan digunakan dalam menulis laporan penelitian yang harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka yang letaknya diakhir laporan.
Penyusunannya harus mengikuti cara-cara seragam yang lazim digunakan dalam menyusun daftar pustaka hingga pembaca dapat dengan mudah bila akan melihat sumber aslinya.

c.       Prinsip-prinsi yang mendasari langkah-langkah penelitian tersebut adalah :
a.         Menentukan masalah dan identifikasi masalah
Dalam menentukan masalah dan identifikasi masalah hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. masalah yang dikemukakan adalah suatu penyimpangan yang terjadi , yang harus dicari jawabannya
2. Masalah itu menarik untuk dipecahkan dan berguna paling tidak bagi lembaga atau organisasi
3. Masalah-masalah yang cukup banyak, diidentifikasi agar penelitian menjadi lebih fokus, dengan menetukan masalah mana yang dianggap paling penting
4.    Dalam setiap penelitian setiap masalah harus ditunjukkan dengan data
Kemampuan penulis selanjutnya ditentukan dari hasil studi kepustakaan, sehingga peneliti memilki landasan teori yang kuat untuk merumuskan langkah selanjutnya yaitu merumuskan masalah sekaligus menentukan variabel.
b.         Merumuskan masalah
Dalam kegiatan ini, prinsip-prinsip yang harus diperhatikan adalah :
1.    Rumusan masalah berbentuk pertanyaan yang harus dicari jawabannya
2.    Rumusan masalah merupakan pernyataan mengenai ruang lingkup penelitian, identifikasi, pembatasan masalah  dan variabel penelitian
3.    Sebaiknya rumusan masalah lebih dari satu
4.    Rumusan masalah ditulis secara singkat, jelas, langsung, spesifik dan tidak menimbulkan ambiguitas
d.        Tujuan Penelitian dan manfaat penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai, dalam kegiatan ini yang perlu diperhatikan adalah :
1.    Rumusan tujuan mengacu pada rumusan masalah
2.    Dirumuskan dalam bentuk pernyataan
3.    Tujuan penelitian berfungsi sebagai arah dari kegiatan untuk menemukan
4.    Manfaat penelitian bersifat teoritis dan praktis
e.         Menyusun landasan teori, prinsipnya adalah :
1.    Relevansi, sesuai dengan permasalahan yang diteliti
2.    Kemutakhiran artinya teori-teori yang digunakan masih up to date dan baru
3.    Keaslian artinya teori yang digunakan berasal dari sumber aslinya
4.    Dalam menyusun landasan teori perlu dikemukakan defisnisi fokus penelitian, ruang lingkup keluasan dan kedalamannya.
f.          Metodologi
Pemilihan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan disesuaikan dengan sifat masalah yang diteliti dan tujuan penelitian Rencana, tempat, waktu, pengambilan sampel, penentuan unit analisis, cara dan instrumen pengumpulan data, pengolahan dan analisis serta mutu data sesuai dengan rancangan riset yang dibuat. Dalam menentukan alat pengumpul data dan analisa data dibutuhkan uji validitas dan reliabilitas sehingga data yang dihasilkan nantinya benar-benar valid dan reliabel. Untuk instrumen penelitian, pada penelitian kualitatif, peneliti sekaligus menjadi instrumen, namun tetap dibutuhkan instrumen yang dibuat berdasarkan teknik pengumpulan data.
g.         Pelaporan , mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
    1. Halaman judul
    2. Kata Pengantar
    3. Daftar isi
    4. Pengalaman
    5. Identifikasi dan Formulasi Masalah
    6. Rancangan Penelitian dan pengumpulan data
    7. Pengolah dan analisis data
    8. Penemuan-penemuan
    9. Kesimpulan
    10. Lampiran
    11. Daftar Pustaka

SOAL NO.5
Studi Literatur
a.  Jelaskan tujuan dan kegunaan studi literatur dan dari kajian sumber-sumber mana kajian literatur dapat diperoleh !
b.  Kemukakan minimal 5 hasil penelitian temuan studi literatur dari jurnal luar negeri yang terkait dengan penelitian anda. Kemukakan tema atau fokus penelitian anda !
JAWAB :
a.       Tujuan dan kegunaan studi literatur  dan sumber-sumber mana kajian literatur adalah :
a.   Tujuan studi literatur adalah memberikan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan dapat dijadikan acuan teoritis dan pembanding bagi kegiatan penelitian . Studi literatur akan bermanfaat apbila relevan dengan variabel penelitian yang sedang kita teliti . Studi literatur sebaiknya diambil dari jurnal-jurnal ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian yang terus berkembang.
b.      Studi literatur berguna bagi penulis untuk mendapatkan :
a.       Membantu menemukan identifikasi masalah
b.      Menemukan variabel-variabel yang diteliti
c.       Membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menetukan hal-hal yang perlu dilakukan
d.      Melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru
e.       Menetukan makna dan hubungan variabel
f.       Studi literatur memberikan gambaran/ landasan secara teoritis  mengenai objek kajian penelitian serta menjadi pembanding terhadap hasil penelitian.
c.         Sumber-sumber kajian literatur
-            Buku-buku teks
-            Kamus
-            Ensiklopedia
-            Jurnal ilmiah
-            Hasil –hasil penelitian
-            Majalah –majalah Sains

d.  Jurnal Luar Negeri yang terkait dengan tema penelitian saya “Evaluasi Program Kompetensi Profesional Guru “ adalah :
1.   Journal Of Authentic Learning Mission Statement (10/31/2007), ditulis oleh Mc. Donald, membahas tentang pengembangan instrumen untuk menganalisis keefektifan pendekatan pembelajaran dengan e-learning. Hasil pembahasan dapat penulis gunakan sebagai referensi tentang analisis instrumen.
2.   International Journal Of Special Education 1/1/2006 yang membahas tentang teknik evaluasi. Ditulis oleh Andrew Robert.
3.      Journal Of University Teaching and Learning Practice (1/1/2004-) DOAJ
4.      Journal Of Interactive Media in Education (1996-) DOAJ
5.      Language and Literacy A Canadian Educational E-Journal (1/1/1999), Batten dan Joe D, menulis tentang Evaluasi perencanaan pendidikan.
SOAL NO.6
Kemukakan 3 hasil penelitian temuan studi literatur yang terkait dengan rencana penelitian
JAWAB:
Rencana penelitian saya akan menangkat tema tentang Evaluasi Program Kompetensi Profesionalisme Guru. Pemilihan tema ini dengan alasan peneliti merasa alangkah pentingnya dilakukan evaluasi kompetensi profesional guru untuk menilai kemampuan guru dalam mengajar serta menjadi bahan masukan bagi pengambil kebijakan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru terutama dalam mengelola pembelajaran.
1.      Jurnal Penelitian dan Evalusi Pendidikan PPs UNY Nomor I Tahun IX, 2007. Eko Haryadi menulis tentang penskalaan butir format respon pilihan dan respon bebas berdasarkan model Rasch dan partial credi. Hasil pembahasan menyimpulkan bahwa untuk mneilai respon responden dalam penelitian yang menggunakan tes pilihan ganda digunakan analisa model Rasch dan Patrial Credi. Hasil penelitian ini dapat peneliti gunakan untuk menganalisa instrumen dalam bentuk tes pilihan ganda.
2.  Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan No. 1 Tahun IX, 2009. Mulabbiyah menulis tentang Evaluasi pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Kabupaten Lombok Timur. Pembahasan menyimpulkan bahwa Kabupaten Lombok Timur belum siap sepenuhnya melaksanakan KBK, terutama kesiapan kepala sekolah dan guru serta kurangnya sarana dan prasarana. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi penulis sebagai perbandingan penelitian bidang evaluasi.
3.    Jurnal Pendidikan STAI Gajah Putih Takengon Nomor 2 Tahun III, 2009. Abidah menulis tentang Pelaksanaan Evaluasi Terhadap Mahasiswa Baru. Hasil penelitian mengemukakan bahwa evaluasi terhadap tes yang bersifat uraian sulit dilakukan karena bersifat subjektif, untuk itu disarankan penggunaan tes yang berbentuk objektif









Tidak ada komentar:

Posting Komentar