Rabu, 13 Januari 2016

Book Report Perencanaan dan Desain Pembelajaran



BAB. 1
PENDAHULUAN
1.PERMASALAHAN
            Menyusun perencanaan dan desain pembelajaran, merupakan langkah penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.Perencanaan pembelajaran memiliki makna yang berbeda dengan desain pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan- perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada, sedangkan desain pembelajaran dapat di artikan sebagai proses yang sistematis untuk memecahkan persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-bahan pembelajaran beserta aktifitas yang dilakukan, perencanaan sumber-sumber pembelajaran yang dapat digunakan serta perencanaan evaluasi keberhasilan. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan menekankan kepada proses penyusunan pedoman pembelajaran dalam rangka menterjemahkan kurikulum yang berlaku, sedangkan desain pembelajaran menekankan kepada upaya pemecahan masalah pembelajaran.
            Meski  demikian, di balik perbedaan dalam proses pengembangan keduanya dapat menggunakan pendekatan yang sama yakni pendekatan sistem. Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berinteraksi  untuk mencapai suatu tujuan. Kalau perencanaan dan desain dianggap sebagai suatu sistem, maka keduanya harus memiliki komponen-komponen.

2. TUJUAN PENULISAN.
            Dengan penulisan (Book Report) ini penulis berharap bisa mencari jawaban dari semua permasalahan yang berhubungab dengan proses belajar-mengajar dan kemudian menjadikannya sebagai suatu acuan yang memperkaya pengetahuan penulis tentang bagaimana menjadi seorang guru yang professional yang mampu mendidik dan mengajar peserta didik dan mengantarkannya ke masa depan yang bermakna.
 BAB. II
MATERI POKOK YANG DIBAHAS
I. PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMBELAJARAN.
A. Konsep Dasar Dalam Sistem Pembelajaran.
1.Pengertian Sistem.
  Sistem  adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Ada tiga ciri  utama sistem antara lain :
1.      Suatu sistem memiliki tujuan tertentu.
2.      Untuk mencapai tujuan sebuah sistem memiliki fungsi – fungsi tertentu.
3.      Untuk menggerakan fungsi suatu sistem harus ditunjang oleh berbagai komponen.
            Ada beberapa tujuan sistem yang dijelaskan dalam buku ini,antara lain :
a.      Setiap sistem bertujuan.
        Tujuan keberadaan lembaga pendidikan adalah agar dapat melayani setiap anak didik untuk mencapai tujuan pendidikannya. Jadi dengan demikian setiap sistem harus memilki tujuan yang pasti. Tujuan itulah yang menggerakkan sistem.
            b.Setiapsistem memiliki fungsi.
        Agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik,diperlukan fungsi perencanaan, fungsi administrasi, fungsi kurikulum, fungsi bimbingan, dan lain sebagainya. Fungsi inilah yang terus-menerus berproses hingga tercapainya tujuan.
b.      Setiap sistem memiliki komponen.
      Untuk melaksanakan fungsi-fungsi nya, setiap sistem harus memiliki komponen-komponen yang satu sama lain saling berhubungan. Komponen-komponen inilah yang dapat menentukan kelancaran proses suatu sistem. Agar fungsi perencanaan dapat berfungsi dengan baik di perlukan komponen Silabus dan RPP, agar fungsi administrasi dapat menunjang keberhasilan sistem pendidikan diperlukan komponen-komponen administrasi kelas, administrasi siswa, administrasi guru dan lain sebagainya.
2.Sistem Pembelajaran.
        Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Unsur manusiawi dalam sistem pembelajaran  terdiri atas siswa, guru, serta orang-orang yang mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
Sebagai suatu sistem seluruh unsur yang membentuk sistem itu memiliki ciri saling ketergantungan  yang di arahkan untuk mencapai suatu tujuan. Keberhasilan sistem pembelajaran adalah pencapaian tujuan pembelajaran. Dari penjelasan diatas, maka jelas tugas seorang desainer pembelajaran meliputi tiga hal pokok yaitu : pertama , sebagai perencanayakni mengorganisasikan semua unsur yang ada agar berfungsi dengan baik, sebab manakala salah satu unsur tidak bekerja dengan baik maka akan merusak sistem itu sendiri. Kedua, sebagai pengelola implementasi sesuai dengan prosedur dan jadwal yang direncanakan,  dan ketiga, mengevaluasi keberhasilan siswa dalam mencapai sistem pembelajaran.
B. MANFAAT PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMBELAJARAN.
Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem memiliki beberapa manfaat, antara lain :
1.      Melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan secara jelas.
2.      Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.
3.      Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala  potensi dan sumber daya yang tersedia.
4.      Pendekatan sistem dapat memberi umpan balik.
C. KOMPONEN  SISTEM PEMBELAJARAN.
            Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasionaltentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Perencanaan pembelajaran mengarah pada proses penerjemahan kurikulum yang berlaku. Sedangkan, desain pembelajaran menekankan pada merancang program pembelajaran untuk membantu proses belajar siswa. Hal inilah yang membedakan keduanya. Perencanaan berorientasi pada proses pembelajaran. Namun demikian, baik pengembangan perencanaan maupun pengembangan desain pembelajaran keduanya disusun berdasarkan pendekatan sistem. Kalau kita menganggap perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem, maka didalamnya harus memiliki komponen-komponen yang berproses sesuai dengan fungsinya hingga tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.

            Ada beberapa Komponen yang terdapat dalam sistem pembelajaran  antara lain :
1.  Siswa
        Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikan, maka proses pengembangan perencanaan dan desain pembelajaran, siswa harus  dijadikan pusat dari segala kegiatan. Artinya, keputusan-keputusan yang di ambil dari perencanaan dan desain pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa yang bersangkutan, baik sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya belajar siswa itu sendiri.
Analisa siswa merupakan suatu hal yang penting sebelum merencanakan proses perencanaan pembelajaran . misalnya, kita membutuhkan informasi tentang apa saja yang harus diketahui oleh mereka sesuai dengan tuntunan kurikulum.
2. Tujuan
    Tujuan adalah komponen terpenting dalam pembelajaran setelah komponen siswa sebagaisumber belajar, dalam konteks pendidikan, persoalan tujuan merupakan persoalan tentang misi dan visi suatu lembaga pendidikan itu sendiri. Artinya tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari visi dan misi dari lembaga pendidikan itu sendiri, misalnya :
a.Melatih siswa agar memiliki kemampuan tinggi dalam bidang permesinan.
b.Mengajarkan berbagai keterampilan dasar bagi siswa.
c.Memberikan jaminan agar lulusan menjadi tenaga kerja yang efektif dalam bidang      tertentu, memiliki kreatifitas yang tinggi dan lain sebagainya. Selanjutnya tujuan yang        bersifat umum itu diterjemahkan menjadi tujuan yang lebih spesifik.
d.Mempersiapkan siswa agar menguasai bidang permesinan X (contohnya mesin diesel).
e.Memberikan pelajaran agar siswa memiliki kemampuan dalam membaca, menulis dan             berhitung.
f. Menjamin agar lulusan memiliki kemampuan untuk dapat berkarier atau bekerja dalam           bidang ekonomi, musik dan seni, serta bidang olah raga.
3.Kondisi
        Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang dirancang agar siswa dapat mencapai tujuan khusus seperti yang telah dirumuskan. Pengalaman harus mendorong agar siswa aktif  belajar baik secara fisik ataupun nonfisik. Merencanakan pembelajaran salah satunya adalah menyediakan kesempatan ke pada siswa agar dapat belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri. Demikian juga dalam mendesain pelajaran,  pendesain perlu menciptakan kondisi agar siswa dapat belajar dengan penuh motivasi dan penuh gairah, oleh sebab itu, tugas guru adalah memfasilitasi para siswa agar mereka belajar sesuai dengan minat, motivasi dan gayanya sendiri.
4. Sumber-sumber Belajar
       Sumber belajar  berkaitan dengan segala sesuatu yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar. Didalamnya meliputi lingkungan fisik seperti tempat belajar, bahan dan alat yang dapat digunakan seperti guru, petugas perpustakaan dan ahli media, dan siapa saja yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan dalam pengalaman belajar. Dalam proses merencanakan pembelajaran, perencana harus dilakukan guru dan siswa dalam memanfaatkan sumber belajar secara optimal. Sedangkan dalam mendesain pembelajaran para desainer perlu menentukan sumber belajar apa dan bagaimana cara memanfaatkannya.
5.      Hasil belajar.
        Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrument yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat mengembangkan dan memperbaiki sistem pembelajaran. Sedangkan, tugas seorang desainer dalam menentukan hasil belajar selainmenentukan instrument juga perlu merancang cara menggunakan instrument beserta kriteria keberhasilannya. Hal ini perlu dilakukan, sebab dengan kriteria yang jelas dapat ditentukan apa yang harus dilakukan siswa dalam mempelajari isi atau bahan pelajaran.

D.    KRITERIA DAN VARIABEL-VARIABEL YANG DAPAT MEMPENGARUHI                           SISTEM PEMBELAJARAN.
1.      Hasil belajar sebagai kriteria keberhasilan sistem pembelajaran.
P    Pembelajaran merupakan sistem yang kompleks  yang keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek proses dan aspek produk.Kedua sisi ini sama pentingnya.Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi produk adalah keberhasilan siswa mengenai hasil yang diperoleh dengan mengabaikan proses pembelajaran. Sedangkan keberhasilan dari aspek proses yaitu keberhasilan pembelajaran dari sisi hasil berdasarkan ketentuan yang ada, akan tetapi hal ini dapat mengurangi makna proses  pembelajaransebagai proses yang  mengandung   nilai- nilai pendidikan.
2.      Variabel berpengaruh terhadap keberhasilan sistem pembelajaran.
             Variabel yang dapat mempengaruhi kegiatan proses sistem pembelajaran  antara lain sebagai keberhasilan suatu sistem pembelajaran, guru merupakan komponen yang menentukan. Hal ini disebabkan karena guru merupakan orang yang secara langsung berhadapan dengan siswa.
a.      Faktor Siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiaannyaakan tetapi tempo dan irama perkembangan anak tidak selalu sama.
b.      Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran misalnya media pembelajaran, alat-alat pembelajaran,perlengkapan sekolah dan lain-lain. Sedangkan prasarana  adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung  dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Misalkan jalan sekolah, kamar mandi dan sebagainya.
c.       Faktor Lingkungan
      Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis.

BAB. III
HAKIKAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A.    PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
      Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir rasional tentang sasaran dan tujuan  pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut  dengan memanfaatkan sumber belajar yang  ada.
B. PENTINGNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN
     Adapun alasan mengapa perencanaan pembelajaran dibutuhkan antara lain karena :
1.      Pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku
2.      Pembelajaran adalah proses yang bertujuan
3.      Pembelajaran adalah kerjasama
4.      Pembelajaran adalah proses yang kompleks.
5.    Proses pembelajaran akan efektif manakala memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana   yang tersedia termasuk memanfaatkan berbagai sumber yang ada.

C.    MANFAAT DAN FUNGSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1.      Manfaat perencanaan.
             Ada beberapa manfaat dari proses pembelajaran
a.      Melalui proses perencanaan yang matang, kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung- untungan.
b.      Sebagai alat untuk memecahkan masalah
c.       Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat
d.      Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis.
2.      Fungsi Perencanaan
              Perencanaan pembelajaran memilki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut :
a.       Fungsi kreatif
b.      Fungsi inovatif
c.       Fungsi selektif
d.      Fungsi komunikatif
e.       Fungsi preditif
f.       Fungsi akurasi
g.      Fungsi pencapaian tujuan
h.      Fungsi control

D.    KRITERIA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN.
     Dibawah ini ada beberapa nilai perencanaan yang dapat dijadikan sebagai kriteria penyusunan perencanaan antara lain :
1.     Signifikansi yaitu perencanaan pembelajaran hendaknya bermakna agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien.
2.   Relevan adalah bahwa perencanaan yang kita susun memiliki nilai kesesuaian baik        internal maupun exsternal.
3.   Kepastian bahwa dalam perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, tidak lagi memuat alternative yang bisa dipilih, akan tetapi berisi langkah- langkah pasti yang dapat dilakukan secara sistematis.
4.        Adaptabilitas  yaitu pembelajaran yang disusun hendaknya bersifat lentur dan tidak kaku.
5.  Kesederhanaan yaitu pembelajaran yang harus bersifat sederhana artinya mudah diterjemahkan.
6.        Prediktif yaitu pembelajaran yang dapat diramal.

E.     LANGKAH- LANGKAH PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN.
  Berdasarkan komponen- komponen dalam sistem pembelajran,terdapat langkah- langkah dalam penyusunan pembelajaran sebagai berikut :
1.   Merumuskan tujuan khusus.
Rumusan tujuan pembelajaran harus mencakup tiga aspek yaitu,kognitif,afektif dan pysikomotor. Ada bebarapa tujuan khusus perencanaan belajar yakni :dalam melakukan perencanaan pembelajaran adalah memilih pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai, pada dasar nya kita dapat merancang melalui pendekatan kelompok atau individu. Orang-orang yang terlibat dalam pembelajaran khususnya yang berperan sebagai sumber belajar meliputi,infrastruktur,atau guru,dan tenaga professional.
2.      Bahan dan alat
        Penyeleksian bahan dan alat merupakan bagian dari sistem perencanaan dan pembelajaran.
1.   Fasilitas fisik.
Fasilitas fisik merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas,pusat media,laboratorium,guru dan siswa akan bekerjasama menggunakan bahan pelajaran.
2.   Perencanaan evaluasi dan pengembangan
Melalui evaluasi kita dapat melihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
 BAB.IV
PERENCANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN

A.    HAKIKAT PERENCANAAN.
            Perencanaan pembelajaran merupakan proses penerjemahan kurikulum yang berlaku menjadi program-program pembelajaran yang selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
            Pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, kesadaran dan keterpahaman guru dan siswa akan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran merupakan syarat mutlak yang tak bisa ditawar, sehingga dalam prosesnya, guru dan siswa mengarah pada tujuan yang sama.
 Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikan, maka proses pengembangan perencanaan dan desain pembelajaran, siswa harus berpusat dari segala perhatian. Artinya, keputusan-keputusan yang di ambil dari perencanaan dan desain pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa yang bersangkutan, baik sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya belajar siswa itu sendiri.

B. PENGEMBANGANPROGRAM PERENCANAAN
Perencanaan  pada dasarnya adalah proses menerjemahkan kurikulum yang berlaku menjadi program-program pembelajaran. Ada beberapa program yang harus dipersiapkan oleh guru sebagai proses penerjemah   kurikulum, yakni program menyusun alokasi waktu, program tahunan, program semester, silabus dan program harian atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
1.      Menentukan alokasi waktu dan kalender akademis
Menentukan alokasi waktu pada dasarnya adalah menentukan minggu efektif dan hari efektif dalam setiap semester pada satu  tahun ajaran.
2.      Perencanaan program tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan ( standar kompetensi)  yang telah ditetapkan
3.      Rencana Program semester
Rencana program semester merupakan penjabaran dari program  tahunan.Kalo program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.
4.      Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian
5.      Rencana pelaksanaan pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. 
 
BAB.V
HAKIKAT DAN MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

A.    HAKIKAT DESAIN PEMBELAJARAN
1.      Pengertian Desain Pembelajaran
     Desain pembelajaran adalah pembelajaran yang berkenaan dengan proses yang menentukan tujuan pembelajaran, strategi dan teknik untuk mencapai tujuan serta merancang media yang dapat digunakan untuk efektifitas pencapaian tujuan.
2.      Kriteria Desain pada siswa.
Desain yang baik harus memiiliki kriteria diantaranya :
a.    Berorientasi pada siswa
b.   Berpijak pada pendekatan sistem
c.    Teruji  secara empiris
3.      Hubungan Perencanaan dan Desain Pembelajaran
      Perencanaan berbeda dengan Desain pembelajaran, namun keduanya  memiliki hubungan yang  sangat erat sebagai program pembelajaran. Perencanaan lebih menekankan pada proses pengembangan kurikulum sekolah, sedangkan Desain menekankan pada proses merancang program pembelajaran untuk membantu proses belajar siswa.

B.     MODEL- MODEL DESAIN INTRUKSIONAL
              Banyak model desain pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli antara lain : 
1.   Model Kemp
Mengembangkan Sistem intruksional bisa dari mana saja, asalkan urutan komponen tidak diubah, dan setiap komponen  itu memerlukan revisi untuk mencapai hasil yang maksimal.
2.   Model Banathy
Komponen model ini memandang bahwa penyusunan sistem ini dilakukan melalui tahapan- tahapan yang jelas, yakni ada 6 tahapan antara lain :
a.    Menganalisis dan merumuskan tujuan
b.   Merumuskan kriteria tes yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
c.    Menganalisis dan kegiatan belajar
d.   Merancang sistem
e.    Mengimplementasikan dan melakukan kontrol kualitas sistem
f.    Mengadakan perbaikan dan perubahan berdasarkan evaluasi
3.   Model PPSI ( Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Model PPSI adalah model yang dikembangkan di Indonesia untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 1975. PPSI terdiri dari 5 tahap yakni :
a.    Merumuskan tujuan
b.   Mengembangkan alat evaluasi
c.    Mengembangkan kegiatan belajar mengajar
d.   Mengembangan program kegiatan pembelajaran
 
BAB. VI
MODEL DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN BERORIENTASI PENCAPAIAN KOMPETENSI

A.    LATAR BELAKANG
           Pertama, lahirnya Undang- Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Tap MPR No.IV/MPR/1999 tentang arah kebijakan Pendidikan dimasa depan.  Undang- undang No 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintahan dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom,serta lahirnya Undang – Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, berimplikasi pada kebijakan penyelenggaraan perubahan sistem pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralisasi  kepada desentralisasi. Kedua, kurikulum berorientasi pada pencapaian kompetensi (KBK dan KTSP) , yang memiliki perbedaan yang mendasar dibandingkan kurikulum sebelumnya. Ketiga,Kurikulum berorientasi pada pencapaian kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang dimiliki siswa.

B.     MODEL DSI- Pk
           Model Desain Sistem Instruksional Berorientasi Pencapaian Kompetensi adalah gambaran proses rancangan sistematis tentang pengembangan pembelajaran. Prosedur DSI-PK memiliki 3 bagian penting yakni :
1.      Analisis kebutuhan, yakni penjaringan informasi tentang kompetensi yang dibutuhkan anak didik sesuai dengan jenjang pendidikan.
2.      Pengembangan yaitu proses mengorganisasikan materi pelajaran.
3.      Pengembangan alat evaluasi
                                                                      BAB.VII
MERANCANG ANALISIS KEBUTUHAN

A.    PENGERTIAN ANALISIS KEBUTUHAN
      Analisis kebutuhan adalah proses prioritas kebutuhan pendidikan. Kebutuhan itu pada dasarnya adalah kesenjangan antara apa yang telah disediakan dengan apa yang diharapkan.
B.     LANGKAH– LANGKAH ANALISIS KEBUTUHAN
            Langkah- langkah analisis kebutuhan antara lain :
1.      Tahapan pengumpulan informasi
2.      Tahapan identifikasi kesenjangan
3.      Analisis performance
4.      Mengidentifikasi kendala beserta sumber- sumbernya
5.      Mengidentifikasi karakteristik siswa
6.      Mengidentifikasi tujuan
7.      Menentukan permasalan

C.       SUMBER ANALISIS KEBUTUHAN
            Secara umum ada 2 jenis analisis kebutuhan,yakni :
1.      Analisis kebutuhan akademis.
yaitu kompetensi yang harus dimiliki siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku yakni KTSP
2.      Analisis Nonakademis.
      Undang- undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1, menjelaskan bahwa daerah dapat mengembangkan kurikulum muatan lokal,yakni kurikulum yang memiliki kekhasan sesuai dengan kebutuhan daerah, serta aspek pengembangan diri  yang sesuai dengan minat siswa. Selanjutnya ayat 2, menjelaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik atas dasar itulah, dalam proses pengembangan desain pengembangan sekolah memiliki ruang yang cukup luas untuk mengembangkan isi kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa, potensi, dan karakteristik daerah masing-masing.

                                                                          BAB. VIII
PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEBAGAI TUJUAN PEMBELAJARAN

A.       PENTINGNYA PERUMUSAN TUJUAN
      Tujuan merupakan pengikat segala aktifitas guru dan siswa. Oleh sebab itu merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam merancang sebuah perencanaan program pembelajaran. Ada beberapa alasan, mengapa tujuan perlu dirumuskan yaitu :
1.   Untuk mengevaluasi  efektifitas keberhasilan proses pembelajaran
2.   Sebagai panduan dan pedoman kegiatan belajar siswa
3.   Untuk membantu dalam mendesain pembelajaran
4.   Sebagai control dalam menentukan batas- batas dan kualitas pembelajaranatas dasar hal      tersebut, maka setiap guru perlu memahami dan terampil merumuskan tujuan    pembelajaran.

B.        TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1.         Hiearki Tujuan Pendidikan
Tujuan  Pendidikan Nasional (TPN ) adalah tujuan yang bersifat paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan. Tujuan pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku yang ideal sesuai dengan pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk Undang- Undang. Secara jelas tujuan Pendidikan Nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003, pasal 3, yang merumuskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk berwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman danbertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2.         Klasifikasi tujuan pendidikan
         Menurut Bloom, bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan kedalam 3 klasifikasi yaitu : a.    Domain Kognitif adalah tujuan pendidikanyang berhubungan dengan kemampuan intelektual  atau kemampuan berfikir. b.   Domain Afektif Domain ini berkenaan dengan sikap, nilai- nilai dan apresiasi. C. Domain Psikomotorik . Domain ini berkenaan dengan keterampilan siswa.

C.       TUJUAN DAN KOMPETENSI
           Terdapat beberapa aspek dalam setiap kompetensi sebagai tujuan yang ingin dicapai, yaitu
1.   Pengetahuan( knowledge), yaitu kemampuan dalam bidang kognitif
2.   Pemahaman(Understanding), yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap     individu.
3.   Kemahiran (skil), yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan praktik tentang tugas
4.   Nilai (value), yaitu norma- norma yang dianggap baik oleh setiap individu
5.   Sikap (attitude), yaitu pandangan individu terhadap sesuatu
6.   Minat (interest), yaitu kecendrungan individu untuk melakukan sesuatu perbuatan
           Kompetensi diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni :
a.    Kompetensi lulusan
Adalah kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik, setelah tamat mengikuti  pendidikan jenjang atau satuan pendidikan tertentu
b.   Kompetensi Standar
Yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai setelah anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang pendidikan yang diikutinya.
c.    Kompetensi dasar
Adalah kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam pengusaan konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu.
 BAB.IX
PENGEMBANGAN MATERI  PEMBELAJARAN

A.       HAKIKAT MATERI PEMBELAJARAN
           Materi pelajaran merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, bahkan dalam pengajaran yang berpusat  pada materi pelajaran, materi pelajaran merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Menurut Merril (1997 ), isi materi pelajaran dapat dibedakan menjadi  4 macam yaitu :
1.   Fakta
2.   Konsep
3.   Prinsip
4.   Prosedur.

B.        SUMBER MATERI PEMBELAJARAN
Sumber materi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dapat dikategorikan sebagai berikut :
a.    Tempat atau lingkungan
b.   Orang atau narasumber
c.    Objek
d.   Bahan cetak dan noncetak
 C.       PENGEMASAN MATERI PEMBELAJARAN
1.   Prinsip Pengemasan
 Pengemasan materi dan pesan pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara yakni pengemasan secara visual, dan pengemasan dalam bentuk cetakan. Beberapa pertimbangan teknis dalam mengemas materi pelajaran antara lain adalah :
               a.    Kesuaian dengan tujuan yang harus di capai
               b.   Kesederhanaan
               c.    Unsur- unsur desain pesan
        d.   Pengorganisasian bahan dan petunjuk penggunaannya.
2.   Bentuk-bentuk Pengemasan
            Beberapa  bentuk pengemasan materi pelajaran yakni :
           a.    Materi pelajaran terprogram
           b.   Pengemasan materi pelajaran melalui modul
           c.    Pengemasan materi pelajaran kompilasi
 BAB. X
PENGEMBANGAN PENGALAMAN BELAJAR

A.    HAKIKAT PENGALAMAN BELAJAR
Pengalaman belajar adalah sejumlah aktifitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
1.      Pengalaman belajar menurut Gagne
         Menurut Gagne ( 1991 ) ada 8 tipe pengalaman belajar dari pengalaman yang sederhana sampai yang kompleks antara lain : a.    Belajar signal, yakni melalui isyarat. Belajar mereaksi perangsang  melalui penguatan, yakni pengalaman belajar terarah. b.Belajar membentuk rangakaian, yakni menghubungkan gejala sehingga menjadi kesatuan rangkaian yang utuh. c.    Belajar asosiasi verbal, yakni pengalaman belajar dengan kata-kata manakala ia menerima perangsang. d.   Belajar membedakan atau diskriminasi, yakni mengenal sesuatau ciri-ciri yang    memiliki kekhasan tertentu. e. Belajar konsep adalah menentukan ciri dari objek yang dipelajarinya. f.    Belajar aturan atau hukum, yakni menghubungkan konsep-konsep. g.   Belajar problem solving, yakni untuk memecahkan masalah melalui penggabungan beberapa kaidah atau aturan.
 
2.      Belajar menurut Pieget
           Pandangan-pandangan Jean pieget  seorang psikolog ini percaya bahwa anak belajar sesuai dengan tahapannya. Pengalaman belajar menurut Pieget ini berlangsung dalam diri setiap individu melalui proses konstruksi pengetahuan. Oleh sebab itu teori  pieget  terkenal dengan teori konstruktivistik.

B.     PERTIMBANGAN –PERTIMBANGAN MENENTUKAN PENGALAMAN BELAJAR
           Terdapat beberapa pertimbangan ketika kita merancang dan mengembangkan pengalaman belajar siswa yaitu :
1.      Sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai.
2.      Sesuai dengan jenis bahan atau materi pelajaran
3.      Ketersediaan sumber belajar

C.    TAHAPAN  PENGEMBANGAN PENGALAMAN BELAJAR
         Proses memberikan pengalaman belajar pada siswa, secara umum terdiri dari 3 tahap yakni, tahap permulaan ( prainstruksional ), tahap pengajaran ( instruksional ), dan tahap penilaian atau tindak lanjut.

D.    PEMBELARAN  BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA
         Pengembangan pengalaman pembelajaran pada hakikatnya didesain untuk membelajarkan siswa. Dengan demikian dalam mendesain pembelajaran siswa harus ditempatkan sebagai faktor utama,setiap siswa harus memiliki pengalaman belajar secara optimal. Dengan kata lain pembelajaran ditekankan atau berorientasi  pada aktivitas siswa.
E.     GURU DALAM PENGEMBANGAN PENGALAMAN BELAJAR
         Dalam pengembangan pengalaman belajar guru tidak berperan sebagai satu- satunya  sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi  yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi  agar siswa belajar. Ada beberapa  kegiatan yang dapat dilakukan guru, antara lain :
1.    Mengemukakan berbagai alternative tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
2.      Menyusun tugas- tugas belajar bersama siswa.
3.      Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
4.      Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukan.
5.      Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing dan lainnya.
6.      Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan.

F.     STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
1.   Pengertian Strategi dan Metode Pembelajaran
              Strategi adalah rencana yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai  tujuan pendidikan. Sementara Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
2.   Jenis–Jenis Strategi Pembelajaran  
              Ada beberapa strategi pembelajaran sebagai upaya memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
a.   Strategi pembelajaran Exspositori
  Adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai pelajaran secara optimal
                  Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori yaitu :
1.      Persiapan
2.      Penyajian
3.      Korelasi
4.      Menyimpulkan
5.      Mengaplikasikan
b.      Setelah pembelajaran Inkuiri
         Adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan  sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan SPI dapat mengikuti langkah- langkah sebagai berikut:
1.      Orientasi
2.      Merumuskan masalah
3.      Merumuskan hipotesis
4.      Mengumpulkan data
5.      Menguji hipotesis
6.      Merumuskan kesimpulan
c.       Strategi pembelajaran kooperatif
         Ini Merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem  pengelompokan yaitu antara 4 sampai 6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda ( heterogen).
1.      Penjelasan materi
2.      Belajar dalam kelompok
3.      Penilaian
4.      Pengakuan tim












BAB. XI
PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

A.    PENTINGNYA MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN
        Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar  bagi siswa. Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan siswa melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pelajaran.

B.     PENGERTIAN  MEDIA PEMBELAJARAN
   Media adalah alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.Rossi dan Breidle ( 1966 ) , mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan.

C.    PROSES PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
        Proses belajar mengajar hakikatnya adalah proses komunikasi, dimana guru berperan sebagai pengantar pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh guru berupa materi pelajaran yang dituangkan kedalam simbol- simbol komunikasi  baik verbal ( kata- kata dan tulisan) maupun nonverbal , proses ini dinamakan enconding.

D.    FUNGSI DAN MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
        Beberapa fungsi dan manfaat penggunanaan media pembelajaran yakni:
1.   Menangkap suatu objek atau peristiwa- peristiwa tertentu
2.   Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
3.   Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.
4.   Media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut :
a.    Media  dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa
b.   Media dapat mengatasi batas ruang kelas

E.     KLASIFIKASI DAN MACAM – MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
         Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi antara lain:
1.   Dilihat dari sifatnya, media dapar dibagi kedalam :
a.    Media auditif yaitu media yang hanya dapat didengar saja.
b.   Media audiovisual, yaitu jenis media selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar.
2.   Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi kedalam :
a.    Media yang memilki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi
b.   Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film ,      slide, video.
3.   Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi kedalam :
a.    Media yang diperoyeksikan, seperti slide, film
b.   Media yang tidak diproyeksikan ,seperti gambar, foto, lukisan, radio.

F.     KARAKTERISTIK BEBERAPA MEDIA PEMBELAJARAN
1.   Media grafis (visual diam)
Media grafis termasuk media visual diam. Macam- macam media grafis antara lain :
a. Gambar / foto
b.Diagram
c. Bagan
d.                                                         Poster
e. Grafik
2.      Media proyeksi
Media proyeksi adalah media yang dapat digunakan dengan bantuanproyektor, jenis media nya antara lain, video, over head transparasi.
3.      Media audio
Media audio adalah media atau bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif, seperti piringan hitam.
4.      Media  komputer
           Komputer  merupakan jenis media yang secara virtual dapat  menyediakan respons yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswanya.

G.    PRINSIP- PRINSIP PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA
1.   Prinsip pemilihan media
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatiakan dalam pemilihan media, antara lain :
a.    Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
b.   Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas.
c.    Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.
d.   Pemilihan  media harus sesuai dengan gaya belajar siswa dan kemampuan guru.
e.    Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan.

2.   Prinsip penggunaan media pembelajaran.
Ada beberapa prinsip penggunaan media belajar antara lain :
a.    Media yang digunakan harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan           pembelajaran
b.   Media yang digunakan harus sesuai dengan materi yang diajarkan
c.    Media yang digunakan harus sesuai  dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa
d.   Media yang digunakan harus memerhatikan efektif dan efisien
e.    Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikan















BAB. XII
PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI

A.    TES DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
         Desain pembelajaran berkaitan erat dengan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam konteks kurikulum berorientasi pada pencapaian kompetensi, tujuan ini dirumuskan dalam bentuk kompetensi, yakni kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa. Kompetensi yang harus dicapai dirumuskan dalam perubahan perilaku yang terukur yang kemudian dinamakan tes objective.
B.     HASIL TES BELAJAR
1.   Pengertian tes 
Tes adalah item-item yang secara langsung mengukur keberhasilan siswa mencapai kompotensi.
2.   Petunjuk pengembangan tes pengukuran keberhasilan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tes pengukuran yakni :
a.    Item tes diturunkan dari indikator hasil belajar.
b.   Harus berorientasi pada hasil belajar.
c.    Menjelaskan dalam kondisi bagaimana hasil belajar itu dapat ditunjukan
d.   Setiap indikator hasil belajar sebaiknya disusun lebih dari satu item tes.
       3.   Kriteria tes Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki 2 kriteria yaitu, validitas dan reliabilitas.
4.   Jenis- jenis tes
Ada beberapa jenis tes antara lain :
a.    Tes essay
b.   Tes lisan
c.    Tes perbuatan
d.   Tes objective
 C.    EVALUASI PEMBELAJARAN
1.   Pengertian
Evaluasi merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan
2.   Fungsi evaluasi
a.    Evaluasi merupakan alat penting sebagai umpan balik bagi siswa.
b.   Untuk mengetahui  bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah     ditentukan.
c.    Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan kurikulum.
d.   Dapat digunakan oleh siswa secara individual dalam mengambil keputusan.
e.    Berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menjelaskan tujuan           kurikulum.
f.    Sebagai umpan balik bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan disekolah.
 
D.    UJIAN NASIONAL
         pelaksanaanUjian Akhir Nasional yang hasilnya dijadikan standar kelulusan suatu lembaga pendidikan menimbulkan pro dan kontra. Terdapat beberapa alasan bagi mereka yang pro dengan UAN antara lain :
1.   UAN merupakan alat untuk mendongkrak dan meningkatkan kualitas pendidikan.
2.   Sebagai control dan alat pemersatu bangsa.
3.   Meningkatkan persaingan antar sekolah dalam meningkatkan kinerja.
4.   Sebagai alat akuntabilitas pendidikan kepada masyarakat.
         Alasan-alasan tersebut memang rasional.Melalui UAN sekolah akan berusaha meningkatkan kinerjanya dengan harapan tidak adanya siswa yang tidak lulus.
  
BAB. XIII
MENGENAL PERKEMBANGAN SISWA SEBAGAI SUBJEKBELAJAR

A.    SISWA SEBAGAI MAKHLUK YANG UNIK
1.      Ciri-ciri unik siswa
Terdapat keunikan-keunikan yang terjadi pada diri manusia.
a.       Manusia berbeda dengan makhluk lain, seperti dengan binatang.
b.      Baik secara fisiologis ataupun psikologis manusia adalah makhluk yang statis, akan tetapi makhluk yang dinamis, makhluk yang selama nya mengalami perkembangan dan perubahan
c.       Dalam setiap perkembangannya manusia memiliki kararkteristik yang berbeda.
2.      Peran pendidikan  perkembangan siswa
Siswa adalah makhluk yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan nya.Namun mereka bukanlah benda yang bersifat statis namun mereka adalah individu yang dinamis yang memiliki karakteristik tertentu pda setiap tahap perkembangannya. Perkembangan adalah proses perubahan fisik beserta fungsi-fungsinya, setiap manusia akan berubah kearah yang lebih baik.

B.     BENTUK PERKEMBANGAN SISWA
         Ada tiga bentuk perkembangan yang terjadi pada setiap manusia yakni : perkembangan pertama Motorik, yaitu perkembangan yang berkaitan dengan perubahan kemampuan fisik, kedua Kognitif adalah perkembangan yang berkenaan dengan perilaku mental seseorang yang meliputi, pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, dan pemecahan masalah, ketiga perkembangan sosial dan moral, yaitu dasar dalam proses pendidikan.

C.    PENERAPAN SETIAP ASPEK PERKEMBANGAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
1.      Melatih kemampuan dan pengembangan fisik
Perkembangan fisik manusia berkembang secara bertahap. Proses pendidikan harus sesuai dengan irama perkembangan fisik. Proses pendidikan yang mampu mengembangkan fisik siswa sesuai dengan irama perkembangan fisik yang memiliki setiap anak  akan menjadi modal dasar untuk perkembangan lebih lanjut. 
2.      Pembelajaran pengembangan Aspek Kognitif
Aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual, yakni kemampuan anak dalam menggunakan otak untuk berfikir. Kemampuan anak dalam menggunakan otak adalah salah satu karakteristik yang dimiliki oleh manusia sehingga membedakannya dengan makhluk lain.
3.      Pendidikan Moral siswa
Pendidikan moral merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pendidakan. Terdapat beberapa hal dalam pendidikan moral yakni, pendidikan karakter, klarifikasi nilai dan pendidikan nilai kognitif.Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang bersentuhan langsung dengan pembentukan moral anak.


KESIMPULAN

              Buku ini menghadirkan pemaparan komprehensif perencanaan dan desain pembelajaran baik ditinjau dari model-modelnya maupun pengembangan tiap komponen. Pada bagian awal pembahasan difokuskan kepada tentang konsep yang berkaitan dengan perencanaan dan desain pembelajaran termasuk model Desain Sistem Instruksional berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSI-PK) untuk mendukung keberhasilan KTSP. Pada bagian selanjutnya, berpusat pada pengembangan berbagai komponen perencanaan dan desain dari mulai pengembangan analisis kebutuhan, tujuan dan kompetensi, materi dan pengalaman belajar, pengembangan media sampai pengembangan akar evaluasi pembelajaran (termasuk catatan untuk Ujian Akhir Nasional).
 

BOOK REPORT


BUKU
 PERENCANAAN DAN DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN
Oleh :Prof. Dr. H. Wina sanjaya, M.Pd

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perencanaan Pendidikan yang diampu oleh Prof. Dr. Murniati AR, M.Pd


Oleh:
Z u y y i n a
Kelas A1(regular pagi)
 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar