Rabu, 20 Januari 2016

Bahan Supervisi



I.   Supervisi pengajaran adalah bantuan teknis untuk meningkatkan kemampuan professional Guru sehingga mereka dapat mengembangkan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar bantuan itu diterima oleh guru yang dibantu antara lain sebagai berikut:
a.       Melakukan pendekatan dengan memperhatikan kebutuhan bawahan.
b.      Berusaha menciptakan saling percaya-mempercayai.
c.       Berusaha menciptakan saling harga menghargai.
d.      Simpati terhadap perasaan bawahan.
e.       Memiliki sifat bersahabat.
f.       Menumbuhkan peran serta bawahan dalam pembuatan keputusan dan kegiatan lain
g.      Mengutamakan pengarahan diri, disiplin diri, dan pengontrolan diri.

    Menurut Piet A. Sahertian ada 3 pendekatan yang bisa dilakukan  terhadap guru yang kurang bermutu antara lain :

1.      Menggunakan Pendekatan Direktif.
yaitu pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung. Supervisor memberikan arahan langsung. Sudah tentu pengaruh prilaku supervisor lebih dominan. Pendekatan direktif ini berdasarkan pada pemahaman terhadap psyikologi behaviorisme, yaitu segala perbuatan berasal dari refleks, yaitu respon terhadap ransangan dan stimulus. Oleh karena guru ini mengalami kekurangan maka perlu diberikan ransangan agar ia bisa bereaksi. Supervisor ini dapat menggunakan penguatan atau hukuman. Pendekatan seperti ini dapat dilakukan dengan prilaku supervisor seperti berikut ini.
a.       Menjelaskan
b.      Menyajikan
c.       Mengarahkan
d.      Memberi contoh
e.       Menetapkan tolak ukur
f.       Menguatkan.

2.      Pendekatan Tidak Langsung (Non-Direktif )
Pendekatan tidak langsung adalah cara pendekatan  terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung. Perilaku supervisor tidak secara langsung menunjukkan permasalahan, tapi ia terlebih dahulu mendengarkan secara aktif apa yang dikemukakan oleh guru-guru. Ia memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada guru dalam mengemukakan permasalahan yang mereka alami. Dan pendekatan ini berdasarkan pada pemahaman psyicologis humanistik. Pysikologi humanistik ini sangat menghargai orang yang akan dibantu. Oleh karena pribadi guru yang dibina begitu dihormati, maka ia lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dihadapi guru-guru dan guru mengemukakan permasalahannya. Supervisor mencoba mendengarkan dan memahami apa yang dialami guru-guru.  Supervisor  dalam pendekatan non direktif adalah sebagai berikut:
a.       Mendengarkan
b.      Memberikan penguatan
c.       Menjelaskan
d.      Menyajikan
e.       Memecahkan masalah.

3.      Pendekatan Kolaboratif
Yang dimaksud dengan pendekatan kolaboratif ialah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif dan non direktif menjadi pendekatan cara baru.  Pada pendekatan ini baik supervisor maupun guru bersama-sama, bersepakat untuk menetapkan struktur, proses dan kreteria dalam melaksanakan proses percakapan terhadap malahsalah yang dihadapi guru. Pendekatan ini didasarkan pada psikologi kognitif, yakni beranggapan bahwa belajar adalah hasil paduan antara kegiatan individu dengan lingkungan pada gilirannya nanti berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu. Perilaku supervisor adalah sebagai berikut:
a.       Menyajikan
b.      Menjelaskan
c.       Mendengarkan
d.      Memecahkan masalah
e.       Negosiasi

II. Supervisi pengajaran harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip supervisi pengajaran. Prinsip-prinsip pengajaran antara lain ialah sebagai berikut :

a.      Prinsip ilmiah
              Prinsip ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
· Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang dapat  diperoleh dalamkenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
· Untuk memperoleh data ditetapkan alat perekam data, seperti angket, observasi, dan percakapan pribadi.
·    Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinue.
b.      Prinsip demokratis
Prinsip demokratis yakni servis dan bantuan yang diberikan kepada guru     berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya.
c.       Prinsip kerjasama
Yakni mengembangkan usaha bersama atau istilah supervisi” sharing of idea”, mensharing of experience, yakni memberi support, mendorong, menstimulasi guru, mereka merasa tumbuh bersama.
d.      Prinsip konstruktif dan kreatif 
Dalam prinsip ini setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreatifitas, kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.
Sementara prinsip-prinsip pengajaran yang lain adalah sebagai berikut:
·         Sistematis yaitu dikembangkan dengan perencanaan yang matang.
·         Objektive yaitu memberikan masukan sesuai dengan aspek yang diperbaiki.
·         Realistis artinya supervisi didasarkan pada kenyataan yang sebenarnya yaitu pada hal-hal yang sesungguhnya dilakukan oleh guru dan staf sekolah.
·      Antisipatif artinya supervisi diarahkan untuk menghadapi masalah-masalah yang mungkin terjadi.
·      Komunikatif artinya supervisi memberikan saran perbaikan kepada yang disupervisi dan pihak yang disupervisi dapat menerimanya.
·   Kreatif artinya mengembangkan kreatifitas dan inisiatif guru dalam mengembangkan proses pembelajaran.
·   Kooperatif artinya supervisi mengembangkan perasaan kebersamaan atau kerjasama dengan semua pihak yang terkait.
·       Kekeluargaan artinya supervisi mempertimbangkan saling asah, asuh, asih, dan Tut wuri handayani.

III.    Teknik “observasi kelas” harus dilaksanakan karena melalui observsi kelas, supervisor dapat mengobservasi situasi belajar mengajar yang sebenarnya, ada 2 macam observasi kelas yakni

a. Observasi langsung (direct observation) yakni dengan menggunakan alat observasi, supervisor mencatat absen yang dilihat pada saat guru sedang mengajar.
b.  Observasi tidak langsung (indirect observation) yakni orang yang diobservasi dibatasi oleh ruang kaca dimana murid-murid tidak        mengetahuinya.

       Adapun tujuan observasi ini antara lain yaitu untuk memperoleh data yang seobjektif mungkin sehingga bahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru-guru dalam usaha memperbaiki hal belajar mengajar.  Bagi guru sendiri data yang dianalisis akan dapat membantu untuk mengubah cara-cara mengajar guru kearah yang lebih baik. Sementara bagi siswa sendiri tentunya dapat menimbulkan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar mereka.
       Adapun prosedur pelaksanaan observasi kelas yang baik antara lain :
1.   Menciptakan situasi yang wajar (bagaimana cara masuk kedalam kelas), mengambil tempat didalam kelas yang tidak menjadi pusat perhatian anak-anak, tidak mencampuri guru yang sedang mengajar, sikap ketika mencatat tidak akan menimbulkan prasangka dari pihak guru.
2.      Harus dapat membedakan mana yang penting untuk dicatat dan mana yang kurang penting.
3.      Bukan melihat kelemahan, melainkan melihat bagaimana memperbaikinya.
4.      Harus diperhatikan kegiatan atau reaksi murid-murid tentang proses belajar mengajar.

IV.    Seorang Supervisor (kepala sekolah/pengawas) harus memiliki pribadi yang terpuji atau baik.

         Seorang supervisor hendaknya memiliki ciri-ciri pribadi sebagai guru yang baik memiliki pembawaan kecerdasan yang tinggi, pandangan yang luas mengenai proses pendidikan dalam masyarakat, kepribadian yang menyenangkan dan kecakapan melaksanakan human relation yang baik.Seorang supervisor yang baik selalu merasa dibimbing oleh penemuan-penemuan yang telah didapat dari hasil-hasil penelitian pendidikan dan mempunyai kesempatan untuk menyatakan  pendapat- pendapat itu didalam diskusi kelompok dan pertemuan perseorangan .
          Menurut Kimbasells Wiks “seorang supervisor berurusan dengan persiapan kepemimpinan yang efektif dan baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut”:
1.      Berpengetahuan luas tentang seluk beluk semua pekerjaan yang berada dibawah pengawasan
2.      Menguasai benar-benar rencana dan program yang telah digariskan yang akan dicapai oleh setiap lembaga dan bagian.
3.    Berwibawa dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik-teknik kepengawasan, terutama human relation.
4.      Memiliki sifat jujur, tegas, konsekuen, ramah dan rendah hati.
5.      Berkemauan keras, rajin, bekerja demi tercapainya tujuan atau  program yang telah disusun.

V.          Proses pelaksanaan supervisi klinis oleh pengawas dalam supervisi klinis harus dilaksanakan dalam tiga tahap antara lain sebagai berikut:

1. Tahap  pertemuan awal
a.       menciptakan suasana yang akrab antara supervisor guru.
b.      melakukan kajian ulang RPP yang telah dibuat oleh guru.
c.       mengidentifikasikan komponen keterampilan beserta indikator yang akan diobservasi.
d.      mendiskusikan bersama, mendapatkan kesepakatan tentang instrumen observasi yang dipilih atau dikembangkan.
2. Tahap observasi kelas
  Supervisor mengadakan pengamatan secara langsung terhadap cara guru mengajar, dengan mengadakan diskusi balikan antara supervisor dan guru yang bersangkutan, yang dimaksud dengan diskusi balikan ialah diskusi yang dilakukan segera setelah guru selesai mengajar dan bertujuan untuk memperoleh balikan tentang kebaikan maupun kelemahan yang terdapat selama guru mengajar, serta bagaimana  usaha untuk memperbaikinya. Dikatakan supervisi klinis karena prosedur pelaksanaannya lebih ditekankan kepada mencari sebab-sebab kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar dan kemudian secara langsung pula diusahakan bagaimana memperbaiki kelemahan dan kekurangan tersebut.

Daftar Pustaka
Purwanto, Ngalim. (2009). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Sergiovanni,
Piet A. Sahertian . (2008). Konsep dasar dan teknik supervisi pendidikan. Jakarta : Rineka cipta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar