METODELOGI PENELITIAN PENDID
SOAL :
1.
Menurut Fungsinya
ada tiga macam penelitian: basic. Aplied dan evaluation research.
a.
Dalam ilmu dan
profesi manajemen pendidikan, bidang-bidang yang bisa diteliti dengan
masing-masing macam penelitian tersebut dan keterkaitannya dengan macam-macam
penelitian.
b. Dua masalah
esensial/mendasar dalam bidang yang bisa diteliti dengan masing-masing macam
penelitian berkenaan dengan bidang ilmu dan profesi manajemen pendidikan.
JAWAB :
1.
Sebelum kita
menjawab soal pada item a dan b, perlu kita mengkaji kembali apa yang dimaksud
dengan basic research, aplied research dan evaluation research.
- Basic Research
adalah penelitian dasar atau penelitian murni yang bertujuan untuk
mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan langsung secara praktis.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengetahuan (ilmu, teknologi dan
seni) baru yang sebelumnya belum pernah
diketahui, pada umumnya dilakukan pada
labooratorium yang terkontrol dengan ketat dan dilakukan oleh orang yang
berprofesi sebagai peneliti. Variabel penelitian ini sangat lengkap,
kecanggihan analisis disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat ilmiah. Penelitian
dilakukan dengan cara yang betul (validitas internal) dan hasilnya berguna
untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
-
Aplied Research
adalah penelitian terapan, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menerapkan,
menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam
masalah-masalah praktis untuk menemukan pemecahan masalahnya. Penelitian ini
biasanya dilakukan oleh mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis dan desertasi.
Variabel penelitian lebih bersifat internal dan kecanggihan analisis
disesuaikan dengan jenis penelitian.
Jadi
penelitian murni (dasar) berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu,
setelah ilmu itu digunakan untuk memecahkan masalah maka penelitian tersebut
akan menjadi penelitian terapan.
- Evaluation Research
adalah penelitian yang dilakukan untuk melakukan penilaian atau evaluasi
terhadap suatu teori atau kegiatan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana
kegiatan tersebut telah dilaksanakan dan mencapai saran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Biasanya penelitian ini menguji efektifitas suatu teori yang
diterapkan.
Setelah
mengetahui pengertian dari ketiga macam penelitian, maka :
a.
Bidang-bidang yang
dapat diteliti :
1. Basic Researcah
dapat meneliti berbagai bidang, dalam pendidikan misalnya penampilan mengajar
guru dengan menemukan teoti baru dalam mengajar seperti pembelajaran konseptual
dan e-learning. Teori dalam bidang manajemen perencanaan seperti metode
mean-ways and analysis (analisis mengenai alat,cara, tujuan yang ditemukan oleh
Augus W Smith (1982).
2.
Aplied Research
bidang yang diteliti berkaitan dengan implementasi suatu konsep, misalnya
implementasi MBS, Implementasi KBK pada lembaga pendidikan
3. Evaluation
Research, bidang yang diteliti adalah evaluasi dari suatu kegiatan, misalnya
evaluasi program pengajaran, evaluasi manajemen startejik dll.
b.
Dua masalah pada
masing-masing bidang yaitu :
1.
Basic Research :
1.1
Bidang
Pengorganisasian, dapat diteliti teori-teori yang tepat dalam kegiatan
pengorganisasian, misalnya teori sistem organisasi dan prilaku organisasi. Dari
penelitian ini diharapkan lahir teori-teori baru yang relevan dengan kondisi
saat ini dan dapat dijadikan sumber rujukan bagi penelitian selanjutnya. Ciri
khas dari penelitian ini adalah dia tidak ditujukan pada penggunaan secara
praktis, namun dapat dilakukan pengembangan.
1.2 Bidang Kepemimpinan,
dapat dilakukan penelitian tentang teori-teori kepemimpinan, terutama dalam
bidang kepemimpinan pendidikan. Hasil teori akan menjadi bahan rujukan bagi
peneliti lain dalam menelaah teori-teori kepemimpinan.
2.
Aplied Research,
bidang-bidang yang dapat diteliti adalah :
2.1. Bidang Kurikulum,
misalnya pembuktian terhadap pelaksanaan (Implementasi) KBK, KTSP, Pembuktian
terhadap teori Manajemen SDM, dll.
2.2. Bidang Teknologi
Pendidikan, misalnya pembuktian terhadap efektifitas Penggunaan Teknologi Tele
conference dalam Pembelajaran.
SOAL NO.2 :
Ciri-ciri dan prinsip- prinsip utama dari penelitian
eksperimental murni, penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif,
maupun eksperimental semu dan pra eksperimental.
Ja. Penelitian
eksperimental murni adalah penelitian eksperimental yang bertujuan untuk
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara memberikan
perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan
hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi
perlakuan. Ciri-ciri ksususnya adalah .
1. Variabel-variabel dan kondisi-kondisi
eksperimen diatur secara tertib dan
ketat baik dengan kontrol maupun dengan kelompok manipulasi.
2. Menggunakan
kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok yang
yang dikenai perlakuan.
3. Memusatkan usaha
pada pengontrolan varian untuk memaksimalkan varian variabel yang berkaitan
dengan hipotesis, meminimalkan varian variabel pengganggu atau yang tidak diinginkan dan meminimalkan varian
variabel kekeliruan.
4. Rancangan ini menuntut interval validity yang merupakan
tujuan metode eksperiment. Untuk memastikan manipulasi eksperimen pada
penelitian ini benar-benar menimbulkan perbedaan serta seberapa
refresentatifkah penemuan-penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasilnya
dapat disimpulkan.
5.
Kemajuan dalam
metodologi penelitian, misalnay rancangan faktorial dan analisis varian telah
memungkinkan peneliti untuk memanipulasi atau membiarkan bervariasi lebih dari
satu variabel dan sekaligus menggunakan lebih dari satu kelompok eksperimen.
Hal ini memungkinkan untuk secara serempak menentukan
-
Efek variabel bebas
utama
-
Variasi yang
berkaitan dengan variabel yang digunakan membuat klasifikasi
-
Interaksi antara
kombinasi variabel bebas dan variabel yang digunakan untuk membuat klasifikasi
tertentu.
6.
Penelitian ini lazimnya
dilakukan dalam laboratorium .
Jelaslah bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang dilakukan dan sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun untuk kelompok kontrol diambil secara random dari populasi
tertentu.
b.
Perbedaannya dengan
penelitian korelasional, kausal komparatif, eksperimental semu dan pra
eksperimental adalah :
1. Penelitian
korelasional mencari sejauhmana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi pada faktor lain, menunjukkan tinggi rendahnya hubungan,
variabel-variabel bebas kurang tertib dan kurang ketat dan sering menggunakan data
yang tanpa pilih-pilih. Tidak dilakukan manipulasi pada satu kelompok dan tidak
dilakukan pengontrolan pada kelompok bebas.
2.
Penelitian kausal
komparatif bertujuan menyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab akibat
beradsarkan akibat yang didapati, mencari kembali fakta yang mungkin menjadi
penyebab melalui data tertentu. Penelitian ini bersifat ekspos fakta artinya
dikumpulkan setelah semua kejadian yang diperoleh berlangsung atau lewat.
Penelitian mengambil satu atau lebih akibat dan menguji data dengan menelusuri
kembali kemasa lampau untuk mencari sebab akibat, saling hubungan dan maknanya.
Perbedaannya dengan eksperimental murni adalah tidak adanya kontrol terhadap
variasbel bebas, faktor penyebab bukan faktor tunggal melainkan pada kondisi
tertentu, dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara
kontrol, adanya hubungan antara dua variabel sukar untuk menentukan mana
variabel sebab dan mana variabel akibat.
3. Penelitian
eksperimental semu bertujuan memperoleh informasi yang berupa perkiraan dari
informasi yang dapat diperoleh jika dilakukan pada penelitian eksperimental murni, karena ketidak
mungkinan melakukan kontrol atau manipulasi terhadap semua variabel yang
relevan kecuali terhadap beberapa variabel saja dan ini yang membuat perbedaan
penelitian ini dengan eksperimental murni. Ini terjadi pada penelitian sosial
mengenai kadaan praktis yang sulit
dilakukan manipulasi dan kontrol.
4.
Penelitian pra
eksperimental, desain penelitian ini belum merupakan eksperimen yang
sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variabel independen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal
ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilh secara
random.
SOAL NO. 3
Sampling dan Instumentation merupakan hal yang cukup
penting dalam penelitian.
a. Bagaimana
seharusnya keduanya dilakukan agar diperoleh hasil yang mendekati kenyataan ?
b. Kapan atau dalam
penelitian yang bagaimana probability dan non probability sample digunakan ?
JAWAB :
a.
1. Sampling harus
benar-benar representatif (mewakili populasi). Surisno Hadi dalam Chalid
Narbuko dan Abu Ahmadi (2000) menyatakan bhawa “ Sampel yang baik seharusnya
dapat mewakili populasi artinya menggambarkan keadaan populasi atau
mencerminkan populasi secara maksimal “. Jika sampel tidak refresentatif maka
tidak dapat memberi informasi yang benar yang dapat mewakili populasi. Dalam pengampilan sampel diusahakan jumlahnya
mendekati populasi karena semakin besar jumlah sampel maka semakin kecil
tingkat kekeliruan kesimpulan yang berlaku secara umum. Jumlah sampel diusakan
tidak kurang dari 30 jika sampel dibagi dalam katagori, bila dalam penelitian
menggunakan analisis multivariasi (korelasi atau regresi ganda), jumlah anggota
sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel. Petunjuk-petunjuk dalam
pengambilan sampel menurut Khalid Narbuko (2000 : 100), menyatakan bahwa sampel
harus “ (1). dapat digeneralisasikan, (2). Memilki batas-batas yang tegas, (3).
Memberi informasi dari populasi,(4). Jumlah yang memadai, (5). Memperhatikan
teknik sampling.” Instrumen digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan harus sesuai dengan jumlah variabel
yang diteliti. Menurut Sugiyono (2008 : 113) bahwa “instrumen harus mengikuti
jumlah variabel “. Untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat setiap
instrumen harus memilki skala sehingga dapat dijadikan alat ukur yang baik. Berbagai
instrumen yang baku telah ada dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya
namun pada kondisi tertentu terlebih pada penelitian sosial harus dibuat
instrumen sendiri yang sesuai dengan tempat dan waktu. Seorang peneliti harus
mampu menyusun instrumen untuk penelitiannya. Tentang cara penyusunan
instrumen, Sugiyono (2008:149), mengemukakan “ titik tolak dari penyusunan
instrumen adalah menentukan variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk
diteliti, dari variabel-variabel tersebut diberikan defenisinya, selanjutnya
ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan
menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan “. Untuk memudahkan penyusunan
instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi
instrumen”.
2. Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran,
maka harus memilki alat pengukur. Alat ukur dalam penelitian disebut instrumen
penelitian.
Instrumen digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan harus sesuai dengan jumlah variabel
yang diteliti. Menurut Sugiyono (2008 : 113) bahwa “instrumen harus mengikuti
jumlah variabel “. Untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat setiap
instrumen harus memilki skala sehingga dapat dijadikan alat ukur yang baik. Berbagai
instrumen yang baku telah ada dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya
namun pada kondisi tertentu terlebih pada penelitian sosial harus dibuat
instrumen sendiri yang sesuai dengan tempat dan waktu. Seorang peneliti harus
mampu menyusun instrumen untuk penelitiannya. Tentang cara penyusunan
instrumen, Sugiyono (2008:149), mengemukakan “ titik tolak dari penyusunan
instrumen adalah menentukan variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk
diteliti, dari variabel-variabel tersebut diberikan defenisinya, selanjutnya
ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan
menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan “. Untuk memudahkan penyusunan
instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi
instrumen”.
Untuk bisa menetapkan
indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka diperlukan wawasan
yang dan mendalam tentang variabel yang diteliti dan teori-teori yang
mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun instrumen harus secermat mungkin
agar diperoleh indikator yang valid. Instrumen yang valid berarti instrumen
tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
objek yang sama akan tetap menghasilkan data yang sama. Selain itu agar data
yang dihasilkan benar-benar valid dan reliabel, peneliti harus benar-benar
mampu mengendalikan objek yang diteliti, selain itu setiap instrumen harus
dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar benar-benar dapat digunakan.
Pada dasarnya terdapat dua
macam instrumen, yaitu yang berbentuk tes dan non tes. Instrumen yang baik (tes
dan non tes), menurut Sugiyono (2008:174) “. Instrumen yang valid harus memilki
validitas internal dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal
bila kriteria dalam instrumen secara rasional telah mencerminkan apa yang telah
diukur. Instrumen yang mempunayi validitas eksternal bila kriteria didalam
instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris”.
b.
Probability dan Non
Probability Sampling
Teknik
sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1.
Probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini
digunakan bila sampel yang dipilih dapat mewakili populasi (setiap anggota
populasi dapat memberi informasi data yang sama dan dapat dijadikan sampel) dan
pengambilan sampel dilakukan secara acak, teknik ini meliputi :
1.1
Simple Randon
Sampling, dilakukan dengan cara pengambilan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi . Teknik ini digunakan karena anggota populasi
dianggap homogen.
1.2
Proportionate
Startified Random Sampling, pengambilan sampel dilakukan dengan memperhatikan
strata, teknik ini digunakan karena populasi tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.
1.3
Disproportionate
Stratified Random Sampling, teknik ini digunakan bila populasi berstrata tapi kurang
proporsional (tidak merata peneyebaran tingkatannya).
1.4
Cluster sampling,
pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan dan
dianggap dapat mewakili populasi. Teknik ini digunakan jika jumlah populasi
sangat besar.
2.
Non probability
sampling
Non
probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (terbatas, hanya pada orang yang terlibat pada objek kajian).
Teknik ini digunakan bila semua anggota populasi tidak dapat dijadikan sampel
yang dianggap benar-benar dapat memberi informasi yang valid, artinya hanya
sampel-sampel tertentu saja yang dapat memberikan informasi yang diinginkan dan
bila jumlah populasi sangat terbatas, sehingga semua diambil untuk sampel. Jadi
teknik ini digunakan dengan alasan sampel yang diambil dengan cara dipilh
benar-benar dijadikan sebagai sumber informasi. Teknik ini meliputi :
2.1
Sampling
sistematis, teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi penomoran. Pengambilan sampel ditentukan apakah menurut nomor
ganjil/genap atau kelipatannya.
2.2
Sampling kuota,
menentukan jumlah sampel dari populasi yang memilki ciri-ciri tertentu sampai
mencapai jumlah (kuota) yang diinginkan.
2.3
Sampling
insidential, teknik pengambilan sampel secara kebetulan, bila peneliti bertemu
siapa saja yang dianggap dapat memberi informasi maka akan dijadikan sampel.
2.4
Sampling purposive,
teknik penentuan sampel karena pertimbangan tertentu yang dapat mewakili
populasi.
2.5
Sampling jenuh,
teknik pengambilan sampel jika semua populasi juga jijadikan sampel, karena
jumlah populasi relatif kecil kurang dari 30 orang.
2.6
Snowball sampling,
teknik pengambilan sampel yang mula-mula kecil lalu membesar karena data yang
diberikan dirasa belum lengkap.
SOAL NO. 4
Penelitian Kualitatif
a.
Jelaskan
perbedaan-perbedaan mendasar antara penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif.
b. Susunlah
langkah-langkah penelitian kualitatif secara sistematis dan rinci. Tegaskan
tujuan dan alasan dari setiap kegiatan yang dilakukan.
c.
Jelaskan
prinsip-prinsip mana yang mendasari langkah-langkah dan kegiatan tersebut.
JAWAB :
a. Perbedaan yang
mendasar antara penelitian kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal yaitu :
aksioma, proses penelitian dan karakteristik penelitian. Untuk itu terlebih
dahulu kita lihat defenisi penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif
menurut Sugiyono (2008:14-15) yang menyatakan bahwa :
- Penelitain
kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
- Penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post
positifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
lebih menekankan makna daripada generalisasi. Berikut perbedaan dari segi
aksioma :
1.
Aksioma
Aksioma
adalah pandangan dasar, meliputi realitas, hubungan peneliti dengan yang
diteliti, hubungan variabel, kemungkianan generalisasi dan peranan nilai.
Perbedaan aksioma penelitian kualitatif dengan
penelitian kuantitatif dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Aksioma Dasar
|
Metode kuantitatif
|
Metode kualitatif
|
Sifat Realitas
|
Dapat diklasifikasikan, kongkrit, teramati,terukur
|
Ganda, holistik,dianmis, hasil konstruksi dan pemehaman
|
Hubungan peneliti denagn yang diteliti
|
Independen supaya terbangun objektifitas
|
Interaktif dengan sumber data supaya memperoleh makna
|
Hubungan variabel
|
Sebab – akibat (kausal)
X-------------
Y
|
Timbal balik, interaktif
X ________ Y
Z
|
Kemungkinan generalisasi
|
Cenderung membuat generalisasi
|
Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan
waktu)
|
Peranana nilai
|
Cenderung bebas nilai
|
Terikat nilai
|
2.
Perbedaan
Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Menurut Fraenkel dan Wallen 1993)
PENELITIAN KUANTITATIF
|
PENELITIAN KUALITATIF
|
1.
Menekankan hipotesis jadi yang dirumuskan sebelumnya
2.
Menekankan definisi operasional yang dirumuskan sebelumnya
3.
Data di ubah menjadi skor numerik
4.
Menekankan pengukuran dan penyempurnaan keajegan skor yang diperoleh dari
instrumen
5.
Pengukuran validitas melalui rangkaian perhitungan statistik
6.
Menekankan teknik acak untuk mendapatkan sampel refresentatif
7.
Menekankan prosudur penelitian yang baku
8.
Menekankan desain untuk pengontrolan variabel ekstranus
9.
Menekankan desain pengontrolan khusus
untuk menjaga bias dalam prosedur penelitian
10. Menekankan rangkuman statistik dalam hasil penelitian
11. Menekankan penguraian fenomena kompleks menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil
12. Menekankan manipulasi aspek, situasi, kondisi dalam
menkaji fenomena yang kompleks.
|
1.
Menekankan hipotesis yang berkembang dalam pelaksanaan penelitian
2.
Menekankan definisi konteks atau perkembangan penelitian
3.
Menekankan deskrifsi naratif
4.
Menekankan pada asumsi bahwa keajegan inferensi cukup kuat
5.
Pengukuran validitas melalui cek silang dari sumber informasi
6.
Menekankan informan ekspert untuk mendapatkan sampel purposif
7.
Menekankan prosudur penelitian deskriptif naratif
8.
Menekankan analisis logis dalam pengontrolan variabel ekstranus
9.
Menekankan kejujuran peneliti dalam pengontrolan prosedur bias
10. Menekankan rangkuman naratif dalam hasil penelitian
11. Menekankan deskripsi holistik dari fenomena-fenomena
yang kompleks
12. Menekankan sifat alamiah dari fenomena-fenomena yang
terjadi
|
3. Karakteristik penelitian kuantitatif dan kualitatif :
- Penelitian kuantitatif menguji teori, sedangkan
penelitian kualitatif mengembangkan teori
- Penelitain kuantitatif lama dalam menyusun metodelogi,
sedangkan penelitian kualitatif lama dalam mengumpulkan data.
- Dalam penelitian kualitatif, manusi merupakan
alat/instrumen sedangkan dalam penelitian kuantitatif, instrumen telah
ditetapkan secara baku
- Intensitas kedekatan peneliti dengan objek penelitian
dalam penelitian kualitatif sangat dekat, sedangkan penelitian kuantitatif
tidak
- Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada
hasil, pada penelitian kuantitatif terjadi sebaliknya.
b.
Langkah-langkah
penelitian kualitatif
Pendekatan
kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada
metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada
pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata,
laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang
alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan
bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati.
Penelitian
kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu,
peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya,
menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas.
Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian
kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang
tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk
memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
Adapun langkah-langkah penelitian
kualitatif adalah :
1.
Menemukan,
mengidentikasi dan merumuskan masalah
Dalam tahap ini peneliti
melihat adanya masalah/mendefenisikan masalah berdsarkan fakta atau hasil-hasil
observasi terdahulu, kemudian membuat identifikasi dan merumuskan masalah tersebut
dalam bentuk pertanyaan berdasarkan fokus penelitian. Tahap pertama ini sangat
penting karena perumusan masalah akan menjadi dasar bagi penulis dalam langkah
selanjutnya.
2.
Melakukan Studi Literatur
Dalam kegiatan ini,
peneliti harus memilki penguasaan teori yang kuat sehingga mampu melakukan
analisa variabel penelitian dan rumusan masalah dengan benar, juga memberi
informasi kepada peneliti tentang hasil penelitian yang sama yang telah
dilakukan oleh orang lain, yang dapat dijadikan rujukan selain itu menjadi
pembanding terhadap hasil penelitian.. Studi letratur hendaknya dicari melalui
jurnal-jurnal ilmiah yang memuat hasil penelitian yang terus berkembang.
3.
Membuat rumusan pertanyaan penelitian
Dalam kegiatan ini
dirumuskan sejumlah pertanyaan penelitian mengenai hubungan antar variabel.
Beberapa penelitian tidak merumuskan hipotesis melainkan menghasilkan hipotesis
sebagai kesimpulan hasil penelitian. Pertanyaan penelitian ini menjadi acuan
bagi penulis untuk mencari jawabannya melalui kegiatan penelitian.
4.
Membuat rumusan tujuan dan manfaat
penelitian
Dalam kegiatan ini,
peneliti merumuskan apa yang hendak dicapai dari kegiatan penelitian serta
sebagai dasar dalam mencari dan mengumpulkan data dilapangan sehingga dapat
diketahui apakah tujuan penelitian ini telah terjawab.
5.
Buat defenisi operasional
Dalam kegiatan ini
peneliti membuat konsep, construct, variabel atau istilah dalam penelitian ini
didefenisikan. Defenisi akan memungkinkan peneliti mempunyai pengertian sama
atas sasaran-sasaran penelitian. Defenisis operasional sekaligus menggambarkan
dengan jelas dan fokus variabel-variabel mana saja yang menjadi objek kajian
dalam penelitian sehingga penelitian lebih terarah..
6.
Merancang alat penelitian atau metodelogi
penelitian
Dalam kegiatan ini
dikemukakan metode yang digunakan, peran peneliti sebagai instrumen penelitian,
alasan atau patokan pemilihan informan dan bagaimana proses pemilihannya serta
jadwal waktu penelitian dan instrumen yang digunakan. Kegiatan ini menjadi
pedoman bagi peneliti untuk turun kelapangan melakukan penelitian.
7.
Menetapkan data dan sumber data
Dalam langkah ini
ditetapkan data apa yang hendak dikumpulkan dan siapa yang menjadi sumber data,
kegunaanya agar penelitian benar-benar memperoleh informasi yang diinginkan dan
sesuai dengan tujuan dari penelitian.
8.
Menetapkan prosedur pengumpulan data
Ditetapkan
langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data sehingga kegiatan
penelitian pada tahap ini menjadi terarah .
9.
Analisis data
Dalam tahap ini peneliti
menganalisa data yang diperoleh, diinterpretasi dan dilakukan pembahasan dengan
mengadu hasil penelitian dengan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan.
Tahap kegiatan ini menjadi acuan penulis dalam menetapkan hasil penelitian.
10. Menarik
kesimpulan
Kesimpulan ditarik
berdasarkan hasil temuan. Kesimpulan berupa informasi spesifik yang dapat
membantu pengambilan keputusan. Ini menjadi rekomendasi terhadap pengambilan
keputusan.
11. Penulisan
laporan penelitian
Laporan hasil penelitian
ditulis mengikuti desain penelitian kualitatif. Laporan akan berguna bagi
pengembangan ilmu dan pengetahuan.
Pendapat
lain dari Endang Sedyaningsih (2006), mengenai langkah-langkah penelitian
kualitatif adalah :
1.
Menetukan permasalahan
2.
Melakukan studi literatur
3.
Menetapkan lokasi penelitian
4.
Studi pendahuluan
5.
Penetapan metode pengumpulan data
6.
Penetapan metode analisa data
7.
Pelaporan hasil dalam bentuk narasi . dalam
menyusun
laporan penelitian umumnya akan memuat kelengkapan-kelengkapan sebagai
berikut :
a.
Halaman judul
Judul lapaoran hendaknya jelas, ringkas, dan mencerminkan
isi laporan.
b.
Kata
Pengantar
Biasanya kata pengantar ini meliputi setengah samapi satu
halaman, dan berisi uraian ringkas tentang masalah, tujuan, lembaga yang
mensponsori penelitian itu dan sebagainya. Kata Pengantar ini dapat ditulis oleh yang melaksanakan
penelitian atau oleh kepala dari organisasi penelitian.
c. Daftar Isi
Tujuan dari daftar isi adalah untuk memungkinkan para
pembaca mengidentifikasi bagian-bagian dari laporan dan melihat hubungan antara
bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Daftar isi
juga memberi petunjuk tentang judul masing-masing bab, judul subbab beserta
nomor halamannya.
d. Pendahuluan
Pendahuluan ini akan mengantar secara ringkas kepada para
pembaca tentang masalah penelitian, ruang lingkup penelitian, kegunaan
penelitian secara teoritis dan praktis, dan usaha-usaha yang dilakukan untuk
memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, juga kadang-kadang
menceritakan secara ringkas organisasi isi laporan.
e.
Identifikasi,
pemilihan dan formulasi masalah
Pertama-pertama akan dijelaskan kepada para pembaca,
bagaimana dan mengapa peneliti mengidentifikasi bidang penelitian yang ditangani
dalam studi itu..Apakah penelitian itu merupakan pemecahan masalah yang
dipesan oleh sponsor ? Apakah penelitian itu
berhubungan dengan pemecahan masalah praktis ? Apakah dalam penelitian
itu akan di uji hipotesis yang pernah dikemukakan oleh pihak lain ? Apakah
penelitian itu nantinya akan menghasilkan hal-hal baru dalam teori ?Apakah
penelitian itu merupakan pengulangan studi terdahulu dengan modifikasi tertentu
? Apakah penelitian itu berhubungan dengan pengembangan teknik riset dan
analisis yang baru ? Jawaban-jawabannya dan pertanyaan-pertanyaan lain yang akan memberi informasi dan latar
belakang yang akan membantu para pembaca mengetahui tujua-tujuan penelitian
itu. Selanjutnya perlu dikemukakan pertimbangan-pertimbangan mengapa
dipilih bidang masalah tertentu.
Penelitian itu mempunyai kegunaan teoritis dan praktis.
f.
Rancangan penelitian dan pengumpulan data
Semua hal yang relefan dengan rancangan penelitian hendanya dikemukakan dalam bagian ini
seperti rencana penarikan sampel jumlah responden, prosedur pengumpulan
data, defenisi operasional dari
variabel-variabel instrumen pengumpulan data, prestesting daftar pertanyaan,
pilot studi, sumber-sumber data tambahan dan sebaginya.
g.
Pengolahan
dan analisis data
Bagaimana data di proses, di idit, di uji, dan di
analisis. Prosudur statistik apa yang digunakan, berapa jumlah
responden dan non responden. Bagaimana mengatasi masalah data yang tidak
terkumpul apakah ada kemungkinan ketidaksesuaian data.
h.
Penemuan-penemuan
Apa yang telah kita pelajari, bagaimana
perumusan-perumusan penelitian yang dihubungkan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang telah dianjurkan di muka. Pekerja penelitian harus menafsirkan
penemuan-penemuannya secara cukup lengkap dan berusaha menurunkan generalisasi
darinya.
i.
Kesimpulan
Fungsi utama dari kesimpulan adalah guna membantu para
pembaca mengetahui hasil penelitian secara cepat. Apabila pembaca kemudian
merasa berminat mereka dapat mempelajari lebih jauh dengan cara membaca
keseluruhan laporan. Kesimpulan
pada umumnya dibuat secara berurutan sesuai dengan penemuan-penemuan
penelitian.
j.
Lampiran
Lampiran pada umumnya berisi teknik-teknik perhitungan
yang akan banyak memakan tempat apabila ditempatkan dibagian teks atau akan
menggangu urutan laporan penelitian. Bagian ini dapat diabaikan oleh pembaca
yang memang tidak tertarik untuk membacanya tanpa kehilangan arah pada waktu
membaca laporannya itu sendiri. Hal-hal lain yang dimasukkan dalam lampiran
adalah perincian teknik tentang rancangan penarikan sampel, pengumpulan data, prosudur
pengumpulan, daftar pertanyaan dan skedul wawancara, terjemahan dari skedul
wawancara yang di tulis dalam bahasa derah.
k.
Daftar
Kepustakaan
Semua bahan baik yang dipublikasikan maupun yang tidak
dipublikasikan digunakan dalam menulis laporan penelitian yang harus dimasukkan
ke dalam daftar pustaka yang letaknya diakhir laporan.
Penyusunannya harus mengikuti cara-cara seragam yang
lazim digunakan dalam menyusun daftar pustaka hingga pembaca dapat dengan mudah
bila akan melihat sumber aslinya.
c. Prinsip-prinsi yang mendasari
langkah-langkah penelitian tersebut adalah :
a.
Menentukan masalah dan identifikasi masalah
Dalam menentukan masalah dan identifikasi masalah hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah :
1. masalah yang dikemukakan adalah suatu penyimpangan yang
terjadi , yang harus dicari jawabannya
2. Masalah itu menarik untuk dipecahkan dan berguna paling
tidak bagi lembaga atau organisasi
3. Masalah-masalah yang cukup banyak, diidentifikasi agar
penelitian menjadi lebih fokus, dengan menetukan masalah mana yang dianggap
paling penting
4.
Dalam setiap penelitian setiap masalah harus ditunjukkan
dengan data
Kemampuan penulis selanjutnya ditentukan dari
hasil studi kepustakaan, sehingga peneliti memilki landasan teori yang kuat
untuk merumuskan langkah selanjutnya yaitu merumuskan masalah sekaligus
menentukan variabel.
b.
Merumuskan masalah
Dalam kegiatan ini, prinsip-prinsip yang harus
diperhatikan adalah :
1.
Rumusan masalah berbentuk pertanyaan yang harus dicari jawabannya
2.
Rumusan masalah merupakan pernyataan mengenai ruang
lingkup penelitian, identifikasi, pembatasan masalah dan variabel penelitian
3.
Sebaiknya rumusan masalah lebih dari satu
4.
Rumusan masalah ditulis secara singkat, jelas, langsung,
spesifik dan tidak menimbulkan ambiguitas
d.
Tujuan Penelitian dan manfaat penelitian
Tujuan penelitian
mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai, dalam kegiatan ini yang perlu
diperhatikan adalah :
1.
Rumusan tujuan mengacu pada rumusan masalah
2.
Dirumuskan dalam bentuk pernyataan
3.
Tujuan penelitian berfungsi sebagai arah dari kegiatan
untuk menemukan
4.
Manfaat penelitian bersifat teoritis dan praktis
e.
Menyusun landasan teori, prinsipnya adalah :
1.
Relevansi, sesuai dengan permasalahan yang diteliti
2.
Kemutakhiran artinya teori-teori yang digunakan masih up
to date dan baru
3.
Keaslian artinya teori yang digunakan berasal dari sumber
aslinya
4.
Dalam menyusun landasan teori perlu dikemukakan defisnisi
fokus penelitian, ruang lingkup keluasan dan kedalamannya.
f.
Metodologi
Pemilihan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan
disesuaikan dengan sifat masalah yang diteliti dan tujuan penelitian Rencana,
tempat, waktu, pengambilan sampel, penentuan unit analisis, cara dan instrumen
pengumpulan data, pengolahan dan analisis serta mutu data sesuai dengan
rancangan riset yang dibuat. Dalam menentukan alat pengumpul data dan analisa data
dibutuhkan uji validitas dan reliabilitas sehingga data yang dihasilkan
nantinya benar-benar valid dan reliabel. Untuk instrumen penelitian, pada
penelitian kualitatif, peneliti sekaligus menjadi instrumen, namun tetap
dibutuhkan instrumen yang dibuat berdasarkan teknik pengumpulan data.
g.
Pelaporan , mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut
:
- Halaman judul
- Kata Pengantar
- Daftar isi
- Pengalaman
- Identifikasi dan Formulasi Masalah
- Rancangan Penelitian dan pengumpulan data
- Pengolah dan analisis data
- Penemuan-penemuan
- Kesimpulan
- Lampiran
- Daftar Pustaka
SOAL
NO.5
Studi
Literatur
a. Jelaskan tujuan dan kegunaan studi
literatur dan dari kajian sumber-sumber mana kajian literatur dapat diperoleh !
b. Kemukakan minimal 5 hasil penelitian temuan
studi literatur dari jurnal luar negeri yang terkait dengan penelitian anda.
Kemukakan tema atau fokus penelitian anda !
JAWAB
:
a.
Tujuan dan kegunaan studi literatur dan sumber-sumber mana kajian literatur adalah
:
a. Tujuan studi literatur adalah memberikan uraian
sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya dan dapat dijadikan acuan teoritis dan pembanding bagi
kegiatan penelitian . Studi literatur akan bermanfaat apbila relevan dengan
variabel penelitian yang sedang kita teliti . Studi literatur sebaiknya diambil
dari jurnal-jurnal ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian yang terus
berkembang.
b.
Studi literatur berguna bagi penulis untuk
mendapatkan :
a.
Membantu menemukan identifikasi masalah
b.
Menemukan variabel-variabel yang diteliti
c.
Membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan
menetukan hal-hal yang perlu dilakukan
d.
Melakukan sintesa dan memperoleh perspektif
baru
e.
Menetukan makna dan hubungan variabel
f.
Studi literatur memberikan gambaran/
landasan secara teoritis mengenai objek
kajian penelitian serta menjadi pembanding terhadap hasil penelitian.
c.
Sumber-sumber kajian literatur
-
Buku-buku teks
-
Kamus
-
Ensiklopedia
-
Jurnal ilmiah
-
Hasil –hasil penelitian
-
Majalah –majalah Sains
d. Jurnal Luar Negeri
yang terkait dengan tema penelitian saya “Evaluasi Program Kompetensi
Profesional Guru “ adalah :
1. Journal Of
Authentic Learning Mission Statement (10/31/2007), ditulis oleh Mc. Donald, membahas
tentang pengembangan instrumen untuk menganalisis keefektifan pendekatan
pembelajaran dengan e-learning. Hasil pembahasan dapat penulis gunakan sebagai
referensi tentang analisis instrumen.
2. International Journal Of Special Education 1/1/2006 yang
membahas tentang teknik evaluasi. Ditulis oleh Andrew Robert.
3. Journal Of University Teaching and Learning Practice
(1/1/2004-) DOAJ
4. Journal Of Interactive Media in Education (1996-) DOAJ
5. Language and Literacy A Canadian Educational E-Journal
(1/1/1999), Batten dan Joe D, menulis tentang Evaluasi perencanaan pendidikan.
SOAL NO.6
Kemukakan 3 hasil penelitian temuan studi literatur yang
terkait dengan rencana penelitian
JAWAB:
Rencana penelitian saya akan menangkat tema tentang
Evaluasi Program Kompetensi Profesionalisme Guru. Pemilihan tema ini dengan
alasan peneliti merasa alangkah pentingnya dilakukan evaluasi kompetensi
profesional guru untuk menilai kemampuan guru dalam mengajar serta menjadi bahan
masukan bagi pengambil kebijakan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru
terutama dalam mengelola pembelajaran.
1.
Jurnal Penelitian
dan Evalusi Pendidikan PPs UNY Nomor I Tahun IX, 2007. Eko Haryadi menulis
tentang penskalaan butir format respon pilihan dan respon bebas berdasarkan
model Rasch dan partial credi. Hasil pembahasan menyimpulkan bahwa untuk
mneilai respon responden dalam penelitian yang menggunakan tes pilihan ganda
digunakan analisa model Rasch dan Patrial Credi. Hasil penelitian ini dapat peneliti
gunakan untuk menganalisa instrumen dalam bentuk tes pilihan ganda.
2. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan No.
1 Tahun IX, 2009. Mulabbiyah menulis tentang Evaluasi pelaksanaan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) di Kabupaten Lombok Timur. Pembahasan menyimpulkan
bahwa Kabupaten Lombok Timur belum siap sepenuhnya melaksanakan KBK, terutama
kesiapan kepala sekolah dan guru serta kurangnya sarana dan prasarana. Hasil
penelitian ini menjadi masukan bagi penulis sebagai perbandingan penelitian
bidang evaluasi.
3. Jurnal Pendidikan
STAI Gajah Putih Takengon Nomor 2 Tahun III, 2009. Abidah menulis tentang
Pelaksanaan Evaluasi Terhadap Mahasiswa Baru. Hasil penelitian mengemukakan
bahwa evaluasi terhadap tes yang bersifat uraian sulit dilakukan karena bersifat
subjektif, untuk itu disarankan penggunaan tes yang berbentuk objektif