BAB. 1
PENDAHULUAN
1.PERMASALAHAN
Menyusun perencanaan dan desain
pembelajaran, merupakan langkah penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara efektif dan efisien.Perencanaan pembelajaran memiliki makna yang berbeda
dengan desain pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran adalah proses
pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan
pembelajaran tertentu, yakni perubahan- perubahan perilaku serta rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada, sedangkan desain
pembelajaran dapat di artikan sebagai proses yang sistematis untuk memecahkan
persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-bahan pembelajaran
beserta aktifitas yang dilakukan, perencanaan sumber-sumber pembelajaran yang
dapat digunakan serta perencanaan evaluasi keberhasilan. Dari penjelasan di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan menekankan kepada proses
penyusunan pedoman pembelajaran dalam rangka menterjemahkan kurikulum yang
berlaku, sedangkan desain pembelajaran menekankan kepada upaya pemecahan
masalah pembelajaran.
Meski demikian, di balik perbedaan dalam proses
pengembangan keduanya dapat menggunakan pendekatan yang sama yakni pendekatan
sistem. Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling
berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan. Kalau perencanaan dan desain dianggap sebagai suatu sistem, maka
keduanya harus memiliki komponen-komponen.
2. TUJUAN PENULISAN.
Dengan penulisan (Book Report) ini
penulis berharap bisa mencari jawaban dari semua permasalahan yang berhubungab
dengan proses belajar-mengajar dan kemudian menjadikannya sebagai suatu acuan
yang memperkaya pengetahuan penulis tentang bagaimana menjadi seorang guru yang
professional yang mampu mendidik dan mengajar peserta didik dan mengantarkannya
ke masa depan yang bermakna.
BAB. II
MATERI POKOK YANG DIBAHAS
I. PENDEKATAN
SISTEM DALAM PEMBELAJARAN.
A. Konsep Dasar Dalam Sistem
Pembelajaran.
1.Pengertian Sistem.
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama
lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Ada tiga ciri utama sistem antara lain :
1. Suatu
sistem memiliki tujuan tertentu.
2. Untuk
mencapai tujuan sebuah sistem memiliki fungsi – fungsi tertentu.
3. Untuk
menggerakan fungsi suatu sistem harus ditunjang oleh berbagai komponen.
Ada beberapa tujuan sistem yang
dijelaskan dalam buku ini,antara lain :
a.
Setiap
sistem bertujuan.
Tujuan keberadaan lembaga pendidikan adalah agar dapat
melayani setiap anak didik untuk mencapai tujuan pendidikannya. Jadi dengan
demikian setiap sistem harus memilki tujuan yang pasti. Tujuan itulah yang
menggerakkan sistem.
b.
Setiap sistem memiliki fungsi.
Agar proses pendidikan
dapat berjalan dengan baik,diperlukan fungsi perencanaan, fungsi administrasi,
fungsi kurikulum, fungsi bimbingan, dan lain sebagainya. Fungsi inilah yang
terus-menerus berproses hingga tercapainya tujuan.
c.
Setiap
sistem memiliki komponen.
Untuk
melaksanakan fungsi-fungsi nya, setiap sistem harus memiliki komponen-komponen
yang satu sama lain saling berhubungan. Komponen-komponen inilah yang dapat
menentukan kelancaran proses suatu sistem. Agar fungsi perencanaan dapat
berfungsi dengan baik di perlukan komponen Silabus dan RPP,
agar fungsi administrasi dapat menunjang keberhasilan sistem pendidikan
diperlukan komponen-komponen administrasi kelas, administrasi siswa,
administrasi guru dan lain sebagainya.
2. Sistem
Pembelajaran.
Sistem pembelajaran adalah suatu
kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan. Unsur manusiawi dalam sistem pembelajaran terdiri atas siswa, guru, serta orang-orang yang
mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
Sebagai suatu sistem seluruh unsur yang membentuk sistem itu memiliki ciri
saling ketergantungan yang di arahkan untuk mencapai suatu tujuan.
Keberhasilan sistem pembelajaran adalah pencapaian tujuan pembelajaran. Dari
penjelasan diatas, maka jelas tugas seorang desainer pembelajaran meliputi tiga
hal pokok yaitu : pertama , sebagai perencanayakni mengorganisasikan semua
unsur yang ada agar berfungsi dengan baik, sebab manakala salah satu unsur
tidak bekerja dengan baik maka akan merusak sistem itu sendiri. Kedua, sebagai
pengelola implementasi sesuai dengan prosedur dan jadwal yang direncanakan, dan ketiga, mengevaluasi keberhasilan siswa
dalam mencapai sistem pembelajaran.
B. MANFAAT
PENDEKATAN SISTEM
DALAM PEMBELAJARAN.
Merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan sistem memiliki beberapa manfaat, antara lain :
1.
Melalui pendekatan sistem, arah dan
tujuan pembelajaran dapat direncanakan secara jelas.
2.
Pendekatan sistem menuntun guru pada
kegiatan yang sistematis.
3.
Pendekatan sistem dapat merancang
pembelajaran dengan mengoptimalkan segala
potensi dan sumber daya yang tersedia.
4.
Pendekatan sistem dapat memberi umpan
balik.
C.KOMPONEN SISTEM PEMBELAJARAN.
Perencanaan pembelajaran adalah
proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasionaltentang sasaran dan
tujuan pembelajaran tertentu, serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan
sumber belajar yang ada. Perencanaan pembelajaran mengarah pada proses
penerjemahan kurikulum yang berlaku. Sedangkan, desain pembelajaran menekankan
pada merancang program pembelajaran untuk membantu proses belajar siswa. Hal
inilah yang membedakan keduanya. Perencanaan berorientasi pada proses
pembelajaran.
Namun demikian, baik pengembangan
perencanaan maupun pengembangan desain pembelajaran keduanya disusun
berdasarkan pendekatan sistem. Kalau kita menganggap perencanaan pembelajaran
sebagai suatu sistem, maka didalamnya harus memiliki komponen-komponen yang
berproses sesuai dengan fungsinya hingga tujuan pembelajaran tercapai secara
optimal.
Ada beberapa Komponen yang
terdapat dalam sistem pembelajaran
antara lain :
1.
Siswa
Proses pembelajaran pada hakikatnya
diarahkan untuk membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dengan demikan, maka proses pengembangan perencanaan dan desain
pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat
dari segala kegiatan. Artinya, keputusan-keputusan yang di ambil dari
perencanaan dan desain pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa yang
bersangkutan, baik sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi
belajar, dan gaya belajar siswa itu sendiri.
Analisa siswa merupakan suatu hal yang penting sebelum merencanakan proses
perencanaan pembelajaran . misalnya, kita membutuhkan informasi tentang apa
saja yang harus diketahui oleh mereka sesuai dengan tuntunan kurikulum.
2. Tujuan
Tujuan adalah komponen terpenting dalam pembelajaran
setelah komponen siswa sebagaisumber belajar, dalam konteks pendidikan,
persoalan tujuan merupakan persoalan tentang misi dan visi suatu lembaga
pendidikan itu sendiri. Artinya tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan
dari visi dan misi dari lembaga pendidikan itu sendiri, misalnya :
a.Melatih
siswa agar memiliki kemampuan tinggi dalam bidang permesinan.
b.Mengajarkan
berbagai keterampilan dasar bagi siswa.
c.Memberikan jaminan agar lulusan
menjadi tenaga kerja yang efektif dalam bidang tertentu,
memiliki kreatifitas yang tinggi dan lain sebagainya. Selanjutnya tujuan yang bersifat umum itu diterjemahkan menjadi
tujuan yang lebih spesifik.
d.Mempersiapkan
siswa agar menguasai bidang permesinan X (contohnya mesin diesel).
e.Memberikan pelajaran agar siswa
memiliki kemampuan dalam membaca, menulis dan berhitung.
f. Menjamin
agar lulusan memiliki kemampuan untuk dapat berkarier atau bekerja dalam bidang ekonomi, musik dan seni, serta
bidang olah raga.
3.Kondisi
Kondisi adalah berbagai pengalaman
belajar yang dirancang agar siswa dapat mencapai tujuan khusus seperti yang
telah dirumuskan. Pengalaman harus mendorong agar siswa aktif belajar
baik secara fisik ataupun nonfisik. Merencanakan pembelajaran salah satunya
adalah menyediakan kesempatan ke pada siswa agar dapat belajar sesuai dengan
gaya belajarnya sendiri. Demikian juga dalam mendesain pelajaran, pendesain perlu menciptakan kondisi agar siswa
dapat belajar dengan penuh motivasi dan penuh gairah, oleh sebab itu, tugas
guru adalah memfasilitasi para siswa agar mereka belajar sesuai dengan minat,
motivasi dan gayanya sendiri.
4. Sumber-sumber Belajar
Sumber belajar berkaitan dengan
segala sesuatu yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar.
Didalamnya meliputi lingkungan fisik seperti tempat belajar, bahan dan alat
yang dapat digunakan seperti guru, petugas perpustakaan dan ahli media, dan
siapa saja yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung untuk
keberhasilan dalam pengalaman belajar. Dalam proses merencanakan pembelajaran,
perencana harus dilakukan guru dan siswa dalam memanfaatkan sumber belajar
secara optimal. Sedangkan dalam mendesain pembelajaran para desainer perlu
menentukan sumber belajar apa dan bagaimana cara memanfaatkannya.
5.
Hasil
belajar.
Hasil belajar berkaitan dengan
pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang
direncanakan. Dengan demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah
merancang instrument yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat
mengembangkan dan memperbaiki sistem pembelajaran. Sedangkan, tugas seorang
desainer dalam menentukan hasil belajar selainmenentukan instrument juga perlu
merancang cara menggunakan instrument beserta kriteria keberhasilannya. Hal ini
perlu dilakukan, sebab dengan kriteria yang jelas dapat ditentukan apa yang
harus dilakukan siswa dalam mempelajari isi atau bahan pelajaran.
D. KRITERIA DAN VARIABEL-VARIABEL YANG
DAPAT MEMPENGARUHI SISTEM
PEMBELAJARAN.
1.
Hasil
belajar sebagai kriteria keberhasilan sistem pembelajaran.
Pembelajaran merupakan sistem yang
kompleks yang keberhasilannya dapat
dilihat dari dua aspek, yakni aspek proses dan aspek produk.Kedua sisi ini sama
pentingnya.Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi produk adalah
keberhasilan siswa mengenai hasil yang diperoleh dengan mengabaikan proses
pembelajaran. Sedangkan keberhasilan dari aspek proses yaitu keberhasilan
pembelajaran dari sisi hasil berdasarkan ketentuan yang ada, akan tetapi hal
ini dapat mengurangi makna proses
pembelajaransebagai proses yang
mengandung nilai- nilai
pendidikan.
2.
Variabelberpengaruh
terhadap keberhasilan sistem pembelajaran.
Variabel
yang dapat mempengaruhi kegiatan proses sistem pembelajaran antara lain sebagai keberhasilan suatu sistem
pembelajaran, guru merupakan komponen yang menentukan. Hal ini disebabkan
karena guru merupakan orang yang secara langsung berhadapan dengan siswa.
a. Faktor Siswa
Siswa
adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya.
Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiaannyaakan tetapi
tempo dan irama perkembangan anak tidak selalu sama.
b.
Faktor
Sarana dan Prasarana
Sarana
adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses
pembelajaran misalnya media pembelajaran, alat-alat pembelajaran,perlengkapan
sekolah dan lain-lain. Sedangkan prasarana
adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran. Misalkan jalan sekolah, kamar mandi dan sebagainya.
c. Faktor Lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua
faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran yaitu faktor organisasi
kelas dan faktor iklim sosial-psikologis.
BAB III
HAKIKAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Perencanaan
pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir rasional
tentang sasaran dan tujuan pembelajaran
tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada.
B. PENTINGNYA PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Adapun alasan
mengapa perencanaan pembelajaran dibutuhkan antara lain karena :
1. Pembelajaran
adalah proses perubahan tingkah laku
2. Pembelajaran
adalah proses yang bertujuan
3. Pembelajaran
adalah kerjasama
4. Pembelajaran
adalah proses yang kompleks.
5. Proses
pembelajaran akan efektif manakala memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang tersedia termasuk memanfaatkan berbagai
sumber yang ada.
C. MANFAAT DAN FUNGSI PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
1.
Manfaat
perencanaan.
Ada beberapa manfaat dari
proses pembelajaran
a. Melalui
proses perencanaan yang matang, kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung- untungan.
b. Sebagai
alat untuk memecahkan masalah
c. Untuk
memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat
d. Perencanaan
akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis.
2. Fungsi Perencanaan
Perencanaan pembelajaran
memilki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut :
a. Fungsi
kreatif
b. Fungsi
inovatif
c. Fungsi
selektif
d. Fungsi
komunikatif
e. Fungsi
preditif
f. Fungsi
akurasi
g. Fungsi
pencapaian tujuan
h. Fungsi
control
D. KRITERIA PENYUSUNAN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN.
Dibawah ini ada beberapa nilai
perencanaan yang dapat dijadikan sebagai kriteria penyusunan perencanaan antara
lain :
1.
Signifikansi yaitu perencanaan
pembelajaran hendaknya bermakna agar proses pembelajaran berjalan efektif dan
efisien.
2.
Relevan adalah bahwa perencanaan yang
kita susun memiliki nilai kesesuaian baik
internal maupun exsternal.
3.
Kepastian bahwa dalam perencanaan
pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses
pembelajaran, tidak lagi memuat alternative yang bisa dipilih, akan tetapi
berisi langkah- langkah pasti yang dapat dilakukan secara sistematis.
4.
Adaptabilitas yaitu pembelajaran yang disusun hendaknya
bersifat lentur dan tidak kaku.
5.
Kesederhanaan yaitu pembelajaran yang
harus bersifat sederhana artinya mudah diterjemahkan.
6.
Prediktif yaitu pembelajaran yang dapat
diramal.
E. LANGKAH- LANGKAH PENYUSUNAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN.
Berdasarkan komponen- komponen dalam sistem pembelajran,terdapat
langkah- langkah dalam penyusunan pembelajaran sebagai berikut :
1.
Merumuskan tujuan khusus.
Rumusan
tujuan pembelajaran harus mencakup tiga aspek yaitu,kognitif,afektif dan
pysikomotor. Ada bebarapa tujuan khusus perencanaan belajar yakni :dalam
melakukan perencanaan pembelajaran adalah memilih pengalaman belajar yang harus
dilakukan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar menentukan
kegiatan belajar mengajar yang sesuai, pada dasar nya kita dapat merancang
melalui pendekatan kelompok atau individu.
Orang-orang
yang terlibat dalam pembelajaran khususnya yang berperan sebagai sumber belajar
meliputi,infrastruktur,atau guru,dan tenaga professional.
2. Bahan
dan alat
Penyeleksian bahan dan alat merupakan
bagian dari sistem perencanaan dan pembelajaran.
1.
Fasilitas fisik.
Fasilitas
fisik merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses
belajar mengajar. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas,pusat media,laboratorium,guru
dan siswa akan bekerjasama menggunakan bahan pelajaran.
2.
Perencanaan evaluasi dan pengembangan
Melalui
evaluasi kita dapat melihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan
keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
BAB.IV
PERENCANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN
A.
HAKIKAT
PERENCANAAN.
Perencanaan pembelajaran merupakan
proses penerjemahan kurikulum yang berlaku menjadi program-program pembelajaran
yang selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam penyelenggaraan proses
pembelajaran.
Pembelajaran tidak hanya
menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru
dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Dengan demikian, kesadaran dan keterpahaman guru dan siswa akan
tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran merupakan syarat mutlak
yang tak bisa ditawar, sehingga dalam prosesnya, guru dan siswa mengarah pada
tujuan yang sama.
Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa
agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikan, maka proses
pengembangan perencanaan dan desain pembelajaran, siswa harus berpusat dari
segala perhatian. Artinya, keputusan-keputusan yang di ambil dari perencanaan
dan desain pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa yang bersangkutan,
baik sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya
belajar siswa itu sendiri.
B. PENGEMBANGANPROGRAM PERENCANAAN
Perencanaan pada dasarnya adalah proses menerjemahkan
kurikulum yang berlaku menjadi program-program pembelajaran. Ada beberapa
program yang harus dipersiapkan oleh guru sebagai proses penerjemah kurikulum, yakni program menyusun alokasi
waktu, program tahunan, program semester, silabus dan program harian atau
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
1.
Menentukan
alokasi waktu dan kalender akademis
Menentukan alokasi waktu pada dasarnya adalah
menentukan minggu efektif dan hari efektif dalam setiap semester pada satu tahun ajaran.
2.
Perencanaan
program tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi
satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan ( standar kompetensi) yang telah ditetapkan
3.
Rencana
Program semester
Rencana program semester merupakan penjabaran dari
program tahunan.Kalo program tahunan
disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi
dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa
untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.
4.
Silabus
Silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian
5.
Rencana
pelaksanaan pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran adalah program perencanaan
yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan
proses pembelajaran.
BAB.V
HAKIKAT DAN MODEL DESAIN
PEMBELAJARAN
A. HAKIKAT DESAIN PEMBELAJARAN
1.
Pengertian
Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran adalah
pembelajaran yang berkenaan dengan proses yang menentukan tujuan pembelajaran,
strategi dan teknik untuk mencapai tujuan serta merancang media yang dapat
digunakan untuk efektifitas pencapaian tujuan.
2. Kriteria Desain pada siswa.
Desain
yang baik harus memiiliki kriteria diantaranya :
a.
Berorientasi pada siswa
b.
Berpijak pada pendekatan sistem
c.
Teruji
secara empiris
3. Hubungan Perencanaan dan Desain
Pembelajaran
Perencanaan berbeda dengan Desain
pembelajaran, namun keduanya memiliki
hubungan yang sangat erat sebagai
program pembelajaran. Perencanaan lebih menekankan pada proses pengembangan
kurikulum sekolah, sedangkan Desain menekankan pada proses merancang program
pembelajaran untuk membantu proses belajar siswa.
B. MODEL- MODEL DESAIN INTRUKSIONAL
Banyak model desain pembelajaran
yang dikembangkan oleh para ahli antara lain :
1. Model Kemp
Mengembangkan
Sistem intruksional bisa dari mana saja, asalkan urutan komponen tidak diubah,
dan setiap komponen itu memerlukan
revisi untuk mencapai hasil yang maksimal.
2. Model Banathy
Komponen
model ini memandang bahwa penyusunan sistem ini dilakukan melalui tahapan-
tahapan yang jelas, yakni ada 6 tahapan antara lain :
a.
Menganalisis dan merumuskan tujuan
b.
Merumuskan kriteria tes yang sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai
c.
Menganalisis dan kegiatan belajar
d.
Merancang sistem
e.
Mengimplementasikan dan melakukan
kontrol kualitas sistem
f.
Mengadakan perbaikan dan perubahan
berdasarkan evaluasi
3. Model PPSI ( Prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional)
Model PPSI adalah model
yang dikembangkan di Indonesia untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 1975. PPSI
terdiri dari 5 tahap yakni :
a.
Merumuskan tujuan
b.
Mengembangkan alat evaluasi
c.
Mengembangkan kegiatan belajar mengajar
d.
Mengembangan program kegiatan pembelajaran
BAB. VI
MODEL DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN
BERORIENTASI PENCAPAIAN KOMPETENSI
A. LATAR BELAKANG
Pertama,
lahirnya Undang- Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Tap MPR
No.IV/MPR/1999 tentang arah kebijakan Pendidikan dimasa depan. Undang- undang No 25 tahun 2000 tentang
kewenangan pemerintahan dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom,serta
lahirnya Undang – Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
berimplikasi pada kebijakan penyelenggaraan perubahan sistem pengelolaan
pendidikan dari yang bersifat sentralisasi
kepada desentralisasi.Kedua, kurikulum
berorientasi pada pencapaian kompetensi (KBK dan KTSP) , yang memiliki
perbedaan yang mendasar dibandingkan kurikulum sebelumnya. Ketiga,Kurikulum berorientasi pada pencapaian kompetensi merupakan
perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang
dimiliki siswa.
B. MODEL DSI- Pk
Model Desain Sistem Instruksional
Berorientasi Pencapaian Kompetensi adalah gambaran proses rancangan sistematis
tentang pengembangan pembelajaran. Prosedur DSI-PK memiliki 3 bagian penting
yakni :
1. Analisis
kebutuhan, yakni penjaringan informasi tentang kompetensi yang dibutuhkan anak
didik sesuai dengan jenjang pendidikan.
2. Pengembangan
yaitu proses mengorganisasikan materi pelajaran.
3. Pengembangan
alat evaluasi
BAB.VII
MERANCANG ANALISIS KEBUTUHAN
A. PENGERTIAN ANALISIS KEBUTUHAN
Analisis kebutuhan adalah proses
prioritas kebutuhan pendidikan. Kebutuhan itu pada dasarnya adalah kesenjangan
antara apa yang telah disediakan dengan apa yang diharapkan.
B. LANGKAH– LANGKAH ANALISIS KEBUTUHAN
Langkah- langkah analisis kebutuhan
antara lain :
1.
Tahapan pengumpulan informasi
2.
Tahapan identifikasi kesenjangan
3.
Analisis performance
4.
Mengidentifikasi kendala beserta sumber-
sumbernya
5.
Mengidentifikasi karakteristik siswa
6.
Mengidentifikasi tujuan
7.
Menentukan permasalan
C. SUMBER ANALISIS KEBUTUHAN
Secara umum ada
2 jenis analisis kebutuhan,yakni :
1. Analisis
kebutuhan akademis.
yaitu kompetensi yang harus dimiliki siswa sesuai
dengan kurikulum yang berlaku yakni KTSP
2. Analisis
Nonakademis.
Undang- undang No.20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1, menjelaskan bahwa daerah dapat mengembangkan
kurikulum muatan lokal,yakni kurikulum yang memiliki kekhasan sesuai dengan
kebutuhan daerah, serta aspek pengembangan diri
yang sesuai dengan minat siswa. Selanjutnya ayat 2, menjelaskan bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik atas dasar itulah, dalam proses pengembangan desain pengembangan sekolah
memiliki ruang yang cukup luas untuk mengembangkan isi kurikulum sesuai dengan
kebutuhan siswa, potensi, dan karakteristik daerah masing-masing.
BAB.
VIII
PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEBAGAI
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. PENTINGNYA PERUMUSAN TUJUAN
Tujuan merupakan pengikat segala aktifitas
guru dan siswa. Oleh sebab itu merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang
harus dilakukan dalam merancang sebuah perencanaan program pembelajaran. Ada
beberapa alasan, mengapa tujuan perlu dirumuskan yaitu :
1.
Untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran
2.
Sebagai panduan dan pedoman kegiatan
belajar siswa
3.
Untuk membantu dalam mendesain
pembelajaran
4.
Sebagai control dalam menentukan batas-
batas dan kualitas pembelajaranatas dasar hal tersebut,
maka setiap guru perlu memahami dan terampil merumuskan tujuan pembelajaran.
B.
TUJUAN
UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1.
Hiearki
Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional (TPN ) adalah tujuan yang
bersifat paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman
oleh setiap usaha pendidikan. Tujuan pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam
bentuk perilaku yang ideal sesuai dengan pandangan hidup dan filsafat suatu
bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk Undang- Undang. Secara
jelas tujuan Pendidikan Nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila
dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003, pasal 3, yang merumuskan bahwa
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk berwatak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi
manusia yang beriman danbertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
2.
Klasifikasi
tujuan pendidikan
Menurut Bloom, bentuk perilaku sebagai
tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan kedalam 3 klasifikasi yaitu :
a.
Domain Kognitif
Adalah tujuan pendidikanyang berhubungan dengan
kemampuan intelektual atau kemampuan
berfikir
b.
Domain Afektif
Domain ini berkenaan dengan sikap, nilai- nilai
dan apresiasi
c.
Domain Psikomotorik
Domain ini berkenaan dengan
keterampilan siswa.
C. TUJUAN DAN KOMPETENSI
Terdapat
beberapa aspek dalam setiap kompetensi sebagai tujuan yang ingin dicapai, yaitu
:
1.
Pengetahuan( knowledge), yaitu kemampuan
dalam bidang kognitif
2.
Pemahaman(Understanding), yaitu
kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap individu.
3.
Kemahiran (skil), yaitu kemampuan
individu untuk melaksanakan praktik tentang tugas
4.
Nilai (value), yaitu norma- norma yang
dianggap baik oleh setiap individu
5.
Sikap (attitude), yaitu pandangan
individu terhadap sesuatu
6.
Minat (interest), yaitu kecendrungan
individu untuk melakukan sesuatu perbuatan
Kompetensi diklasifikasikan menjadi 3
jenis, yakni :
a.
Kompetensi lulusan
Adalah kemampuan minimal yang harus dicapai oleh
peserta didik, setelah tamat mengikuti
pendidikan jenjang atau satuan pendidikan tertentu
b.
Kompetensi Standar
Yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai setelah
anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang
pendidikan yang diikutinya.
c.
Kompetensi dasar
Adalah kemampuan minimal yang harus dicapai peserta
didik dalam pengusaan konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas
pada jenjang pendidikan tertentu.
BAB.IX
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
A. HAKIKAT MATERI PEMBELAJARAN
Materi
pelajaran merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, bahkan dalam
pengajaran yang berpusat pada materi
pelajaran, materi pelajaran merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Menurut
Merril (1997 ), isi materi pelajaran dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
1.
Fakta
2.
Konsep
3.
Prinsip
4.
Prosedur.
B.
SUMBER
MATERI PEMBELAJARAN
Sumber materi pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dapat dikategorikan sebagai berikut :
a.
Tempat atau lingkungan
b.
Orang atau narasumber
c.
Objek
d.
Bahan cetak dan noncetak
C. PENGEMASAN MATERI PEMBELAJARAN
1. Prinsip Pengemasan
Pengemasan
materi dan pesan pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara yakni pengemasan
secara visual, dan pengemasan dalam bentuk cetakan. Beberapa pertimbangan
teknis dalam mengemas materi pelajaran antara lain adalah :
a. Kesuaian
dengan tujuan yang harus di capai
b. Kesederhanaan
c. Unsur-
unsur desain pesan
d. Pengorganisasian
bahan dan petunjuk penggunaannya.
2. Bentuk-bentuk Pengemasan
Beberapa bentuk pengemasan materi pelajaran yakni :
a. Materi
pelajaran terprogram
b. Pengemasan
materi pelajaran melalui modul
c. Pengemasan
materi pelajaran kompilasi
BAB. X
PENGEMBANGAN PENGALAMAN BELAJAR
A. HAKIKAT PENGALAMAN BELAJAR
Pengalaman
belajar adalah sejumlah aktifitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh
informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
1.
Pengalaman
belajar menurut Gagne
Menurut Gagne ( 1991 ) ada 8 tipe pengalaman belajar
dari pengalaman yang sederhana sampai yang kompleks antara lain :
a.
Belajar signal, yakni melalui isyarat
Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan, yakni pengalaman belajar
terarah
b.
Belajar membentuk rangakaian, yakni
menghubungkan gejala sehingga menjadi kesatuan
rangkaian yang utuh.
c.
Belajar asosiasi verbal, yakni pengalaman
belajar dengan kata-kata manakala ia menerima
perangsang.
d.
Belajar membedakan atau diskriminasi,
yakni mengenal sesuatau ciri-ciri yang memiliki
kekhasan tertentu.
e.
Belajar konsep ,adalah menentukan ciri
dari objek yang dipelajarinya
f.
Belajar aturan atau hukum, yakni
menghubungkan konsep-konsep.
g.
Belajar problem solving, yakni untuk
memecahkan masalah melalui penggabungan beberapa
kaidah atau aturan.
2. Belajar menurut Pieget
Pandangan-pandangan
Jean pieget seorang psikolog ini percaya
bahwa anak belajar sesuai dengan tahapannya. Pengalaman belajar menurut Pieget
ini berlangsung dalam diri setiap individu melalui proses konstruksi
pengetahuan. Oleh sebab itu teori
pieget terkenal dengan teori
konstruktivistik.
B.
PERTIMBANGAN
–PERTIMBANGAN MENENTUKAN PENGALAMAN BELAJAR
Terdapat beberapa pertimbangan ketika
kita merancang dan mengembangkan pengalaman belajar siswa yaitu :
1.
Sesuai dengan tujuan atau kompetensi
yang akan dicapai.
2.
Sesuai dengan jenis bahan atau materi
pelajaran
3.
Ketersediaan sumber belajar
C. TAHAPAN PENGEMBANGAN PENGALAMAN BELAJAR
Proses memberikan pengalaman belajar
pada siswa, secara umum terdiri dari 3 tahap yakni, tahap permulaan (
prainstruksional ), tahap pengajaran ( instruksional ), dan tahap penilaian
atau tindak lanjut.
D. PEMBELARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA
Pengembangan pengalaman pembelajaran pada
hakikatnya didesain untuk membelajarkan siswa. Dengan demikian dalam mendesain
pembelajaran siswa harus ditempatkan sebagai faktor utama,setiap siswa harus
memiliki pengalaman belajar secara optimal. Dengan kata lain pembelajaran
ditekankan atau berorientasi pada
aktivitas siswa.
E. GURU DALAM PENGEMBANGAN PENGALAMAN
BELAJAR
Dalam pengembangan pengalaman belajar
guru tidak berperan sebagai satu- satunya
sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa,
akan tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana memfasilitasi agar siswa
belajar. Ada beberapa kegiatan yang
dapat dilakukan guru, antara lain :
1.
Mengemukakan berbagai alternative tujuan
pembelajaran yang harus dicapai sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
2.
Menyusun tugas- tugas belajar bersama
siswa.
3.
Memberikan informasi tentang kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan.
4.
Memberikan bantuan dan pelayanan kepada
siswa yang memerlukan.
5.
Memberikan motivasi, mendorong siswa
untuk belajar, membimbing dan lainnya.
6.
Membantu siswa dalam menarik suatu
kesimpulan.
F. STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pengertian Strategi dan Metode
Pembelajaran
Strategi adalah rencana yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan. Sementara Strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
2. Jenis–Jenis Strategi
Pembelajaran
Ada beberapa strategi pembelajaran
sebagai upaya memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
a. Strategi pembelajaran Exspositori
Adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai pelajaran
secara optimal
Ada beberapa langkah dalam
penerapan strategi ekspositori yaitu :
1.
Persiapan
2.
Penyajian
3.
Korelasi
4.
Menyimpulkan
5. Mengaplikasikan
b. Setelah pembelajaran Inkuiri
Adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban yang sudah
pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Secara
umum proses pembelajaran dengan menggunakan SPI dapat mengikuti langkah- langkah
sebagai berikut:
1.
Orientasi
2.
Merumuskan masalah
3.
Merumuskan hipotesis
4.
Mengumpulkan data
5.
Menguji hipotesis
6.
Merumuskan kesimpulan
c.
Strategi pembelajaran kooperatif
Ini Merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan yaitu
antara 4 sampai 6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis, jenis
kelamin, ras, atau suku yang berbeda ( heterogen).
1.
Penjelasan materi
2.
Belajar dalam kelompok
3.
Penilaian
4.
Pengakuan tim
BAB.
XI
PENGEMBANGAN
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
A. PENTINGNYA MENGEMBANGKAN MEDIA
PEMBELAJARAN
Untuk memahami peranan media dalam
proses mendapatkan pengalaman belajar
bagi siswa. Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan
siswa melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pelajaran.
B. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media adalah alat untuk memberi perangsang
bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.Rossi dan Breidle ( 1966 ) ,
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat
dipakai untuk tujuan pendidikan.
C. PROSES PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES
KOMUNIKASI
Proses belajar mengajar hakikatnya
adalah proses komunikasi, dimana guru berperan sebagai pengantar pesan dan
siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh guru berupa materi
pelajaran yang dituangkan kedalam simbol- simbol komunikasi baik verbal ( kata- kata dan tulisan) maupun
nonverbal , proses ini dinamakan enconding.
D. FUNGSI DAN MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN
Beberapa fungsi dan manfaat penggunanaan
media pembelajaran yakni:
1.
Menangkap suatu objek atau peristiwa-
peristiwa tertentu
2.
Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau
objek tertentu
3.
Menambah gairah dan motivasi belajar
siswa.
4.
Media pembelajaran memiliki nilai
praktis sebagai berikut :
a.
Media
dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa
b.
Media dapat mengatasi batas ruang kelas
E. KLASIFIKASI DAN MACAM – MACAM MEDIA
PEMBELAJARAN
Media pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi antara lain:
1.
Dilihat dari sifatnya, media dapar
dibagi kedalam :
a.
Media auditif yaitu media yang hanya
dapat didengar saja.
b.
Media audiovisual, yaitu jenis media
selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur
gambar.
2.
Dilihat dari kemampuan jangkauannya,
media dapat pula dibagi kedalam :
a.
Media yang memilki daya liput yang luas
dan serentak seperti radio dan televisi
b.
Media yang mempunyai daya liput yang
terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film , slide,
video.
3.
Dilihat dari cara atau teknik
pemakaiannya, media dapat dibagi kedalam :
a.
Media yang diperoyeksikan, seperti
slide, film
b.
Media yang tidak diproyeksikan ,seperti
gambar, foto, lukisan, radio.
F. KARAKTERISTIK BEBERAPA MEDIA
PEMBELAJARAN
1.
Media grafis (visual diam)
Media grafis
termasuk media visual diam. Macam- macam media grafis antara lain :
a.
Gambar / foto
b.Diagram
c.
Bagan
d.
Poster
e.
Grafik
2. Media
proyeksi
Media proyeksi adalah media yang dapat
digunakan dengan bantuanproyektor, jenis media nya antara lain, video, over
head transparasi.
3.
Media audio
Media audio adalah media atau bahan yang
mengandung pesan dalam bentuk auditif, seperti piringan hitam.
4.
Media
komputer
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual
dapat menyediakan respons yang segera
terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswanya.
G. PRINSIP- PRINSIP PEMILIHAN DAN
PENGGUNAAN MEDIA
1. Prinsip pemilihan media
Ada
beberapa prinsip yang harus diperhatiakan dalam pemilihan media, antara lain :
a.
Pemilihan media harus sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
b.
Pemilihan media harus berdasarkan konsep
yang jelas.
c.
Pemilihan media harus disesuaikan dengan
karakteristik siswa.
d.
Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa
dan kemampuan guru.
e.
Pemilihan media harus sesuai dengan
kondisi lingkungan.
2. Prinsip penggunaan media
pembelajaran.
Ada
beberapa prinsip penggunaan media belajar antara lain :
a.
Media yang digunakan harus sesuai dan
diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran
b.
Media yang digunakan harus sesuai dengan
materi yang diajarkan
c.
Media yang digunakan harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa
d.
Media yang digunakan harus memerhatikan
efektif dan efisien
e.
Media yang digunakan harus sesuai dengan
kemampuan guru dalam mengoperasikan
BAB. XII
PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI
A. TES DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Desain pembelajaran berkaitan erat
dengan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam konteks kurikulum
berorientasi pada pencapaian kompetensi, tujuan ini dirumuskan dalam bentuk
kompetensi, yakni kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa. Kompetensi yang
harus dicapai dirumuskan dalam perubahan perilaku yang terukur yang kemudian
dinamakan tes objective.
B. HASIL TES BELAJAR
1.
Pengertian tes
Tes
adalah item-item yang secara langsung mengukur keberhasilan siswa mencapai
kompotensi.
2.
Petunjuk pengembangan tes pengukuran
keberhasilan
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tes pengukuran yakni :
a.
Item tes diturunkan dari indikator hasil
belajar.
b.
Harus berorientasi pada hasil belajar.
c.
Menjelaskan dalam kondisi bagaimana
hasil belajar itu dapat ditunjukan
d.
Setiap indikator hasil belajar sebaiknya
disusun lebih dari satu item tes.
3. Kriteria
tes
Sebagai
alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki 2 kriteria yaitu, validitas
dan reliabilitas.
4.
Jenis- jenis tes
Ada
beberapa jenis tes antara lain :
a.
Tes essay
b.
Tes lisan
c.
Tes perbuatan
d.
Tes objective
C. EVALUASI PEMBELAJARAN
1.
Pengertian
Evaluasi
merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu
yang dipertimbangkan
2.
Fungsi evaluasi
a.
Evaluasi merupakan alat penting sebagai
umpan balik bagi siswa.
b.
Untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai
tujuan yang telah ditentukan.
c.
Evaluasi dapat memberikan informasi
untuk mengembangkan kurikulum.
d.
Dapat digunakan oleh siswa secara
individual dalam mengambil keputusan.
e.
Berguna untuk para pengembang kurikulum
khususnya dalam menjelaskan tujuan kurikulum.
f.
Sebagai umpan balik bagi semua pihak
yang berkepentingan dengan pendidikan disekolah.
D. UJIAN NASIONAL
pelaksanaanUjian Akhir Nasional yang
hasilnya dijadikan standar kelulusan suatu lembaga pendidikan menimbulkan pro
dan kontra. Terdapat beberapa alasan bagi mereka yang pro dengan UAN antara
lain :
1.
UAN merupakan alat untuk mendongkrak dan
meningkatkan kualitas pendidikan.
2.
Sebagai control dan alat pemersatu
bangsa.
3.
Meningkatkan persaingan antar sekolah
dalam meningkatkan kinerja.
4.
Sebagai alat akuntabilitas pendidikan
kepada masyarakat.
Alasan-alasan tersebut memang rasional.Melalui
UAN sekolah akan berusaha meningkatkan kinerjanya dengan harapan tidak adanya
siswa yang tidak lulus.
BAB. XIII
MENGENAL
PERKEMBANGAN SISWA SEBAGAI SUBJEKBELAJAR
A.
SISWA
SEBAGAI MAKHLUK YANG UNIK
1. Ciri-ciri unik siswa
Terdapat
keunikan-keunikan yang terjadi pada diri manusia.
a.
Manusia berbeda dengan makhluk lain,
seperti dengan binatang.
b.
Baik secara fisiologis ataupun
psikologis manusia adalah makhluk yang statis, akan tetapi makhluk yang
dinamis, makhluk yang selama nya mengalami perkembangan dan perubahan
c.
Dalam setiap perkembangannya manusia
memiliki kararkteristik yang berbeda.
2. Peran pendidikan perkembangan siswa
Siswa
adalah makhluk yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan nya.Namun
mereka bukanlah benda yang bersifat statis namun mereka adalah individu yang
dinamis yang memiliki karakteristik tertentu pda setiap tahap perkembangannya.
Perkembangan adalah proses perubahan fisik beserta fungsi-fungsinya, setiap
manusia akan berubah kearah yang lebih baik.
B.
BENTUK
PERKEMBANGAN SISWA
Ada
tiga bentuk perkembangan yang terjadi pada setiap manusia yakni : perkembangan
pertama Motorik, yaitu perkembangan yang berkaitan dengan perubahan kemampuan
fisik, kedua Kognitif adalah perkembangan yang berkenaan dengan perilaku mental
seseorang yang meliputi, pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, dan
pemecahan masalah, ketiga perkembangan sosial dan moral,
yaitu dasar dalam proses pendidikan.
C.
PENERAPAN
SETIAP ASPEK PERKEMBANGAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
1. Melatih kemampuan dan pengembangan
fisik
Perkembangan
fisik manusia berkembang secara bertahap. Proses pendidikan harus sesuai dengan
irama perkembangan fisik. Proses pendidikan yang mampu mengembangkan fisik
siswa sesuai dengan irama perkembangan fisik yang memiliki setiap anak akan menjadi modal dasar untuk perkembangan
lebih lanjut.
2. Pembelajaran pengembangan Aspek
Kognitif
Aspek
kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual, yakni kemampuan anak dalam
menggunakan otak untuk berfikir. Kemampuan anak dalam menggunakan otak adalah
salah satu karakteristik yang dimiliki oleh manusia sehingga membedakannya
dengan makhluk lain.
3. Pendidikan Moral siswa
Pendidikan
moral merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pendidakan. Terdapat
beberapa hal dalam pendidikan moral yakni, pendidikan karakter, klarifikasi
nilai dan pendidikan nilai kognitif.Pendidikan karakter merupakan pendidikan
yang bersentuhan langsung dengan pembentukan moral anak.
KESIMPULAN
Buku ini menghadirkan
pemaparan komprehensif perencanaan dan desain pembelajaran baik ditinjau dari
model-modelnya maupun pengembangan tiap komponen. Pada bagian awal pembahasan
difokuskan kepada tentang konsep yang berkaitan dengan perencanaan dan desain
pembelajaran termasuk model Desain Sistem Instruksional berorientasi Pencapaian
Kompetensi (DSI-PK) untuk mendukung keberhasilan KTSP. Pada bagian selanjutnya,
berpusat pada pengembangan berbagai komponen perencanaan dan desain dari mulai
pengembangan analisis kebutuhan, tujuan dan kompetensi, materi dan pengalaman
belajar, pengembangan media sampai pengembangan akar evaluasi pembelajaran (termasuk
catatan untuk Ujian Akhir Nasional).
BOOK REPORT
BUKU
PERENCANAAN DAN DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN
Oleh
:Prof. Dr. H. Wina sanjaya, M.Pd
Disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perencanaan
Pendidikan yang diampu oleh Prof.
Dr. Murniati AR, M.Pd
Oleh:
Z u y y i n a
Kelas A1(regular pagi)